BULUKUMBA,BERITASULSEL.COM–Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bulukumba gelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Bulukumba, Rabu, 26 Oktober 2022.
Dalam aksinya, aktivis PMII itu meminta ketua DPRD Bulukumba untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Yasira. Pasalnya, Rumah sakit tersebut dianggap jadi biang kemacetan di sepanjang jalan Kusuma Bangsa, Polewali, Kecamatan Gantarang.
Menurut para demonstran, macet terjadi, dikarenakan para pengunjung RSIA Yasira sering melakukan parkir liar di sepanjang bahu jalan tersebut, itu terjadi, katanya, karena gedung RSIA Yasira tidak memiliki lahan parkir roda 4 yang cukup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini menjadi keluhan para pengguna jalan, dan menjadi perhatian bagi kami untuk menindak lanjuti aksi ke DPRD,” Kata Ketua Cabang PMII Bukukumba, Zulfikar.
Fikar juga mempertanyakan, dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang dimiliki pihak RSIA Yasira, menurutnya, setiap rencana pusat kegiatan, pemukiman dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas, wajib dilakukan Andalalin.
“Itu jelas tertuan dalam UU No 22 Tahun 2009, kalaupun pihak rumah sakit memiliki dokumen itu, apakah prosedurnya dijalankan atau tidak,” Tandasnya.
Bahkan Fikar menilai pihak RSIA Yasira telah mengabaikan Andalalin, itu terbukti, katanya, karena pihak rumah sakit tersebut tidak menyediakan petugas pengatur lalu lintas saat terjadi kemacetan.
“Mestinya ada penertiban kendaraaan, paling tidak melibatkan dishub dalam waktu tertentu,” Harapnya
Tak hanya itu, bahkan Fikar menduga pihak RSIA Yasira tidak memiliki managemen pengelolaan limbah sesuai standar operasional sebagaimana diatur dalam PP No 74 Tahun 2001 dan PP No 101 Tahun 2014.
“Ini alasan kami meminta RDP, agar dalam forum bisa ditransfaransikan semuanya,” Kata dia.
Diketahui aspirasi para demonstran tersebut diterima oleh salah satu anggota DPRD Bulukumba Fraksi PKB, Andi Soraya Widiyasari, namun setelah dicoba untuk dihubungi, sampai berita ini diterbitkan pihaknya belum memberi jawaban.