Proyek 7,5 M di Kalumeme Bulukumba Disorot Diduga Pakai Pasir Campur Tanah, Begini Kata Konsultan

- Redaksi

Senin, 20 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proyek 7,5 M di Kalumeme Bulukumba Disorot Diduga Pakai Pasir Campur Tanah, Begini Kata Konsultan

Proyek 7,5 M di Kalumeme Bulukumba Disorot Diduga Pakai Pasir Campur Tanah, Begini Kata Konsultan

Beritasulsel.com – Proyek pembangunan pengaman abrasi pantai yang sedang dalam proses pengerjaan di Kelurahan Kalumeme, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), disorot warga dan aktivis.

Warga dan aktivis menduga pasir yang digunakan untuk pembuatan buis atau gorong gorong pada proyek tersebut, bercampur tanah. Pasalnya, warna pasir tidak sama seperti warna pasir pada umumnya.

“Pasir yang mereka gunakan kayak campur tanah, warnanya kecoklatan, kayak warna tanah yang baru digali. Kalau benar begitu berarti gorong gorongnya tidak tahan lama,” ungkap Trywahyudi ketua Aliansi Masyarakat Bersatu (Asatu), DPD Bulukumba kepada media ini, Jumat (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Konsultan pada proyek tersebut atas nama Syafruddin yang ditemui di lokasi proyek membantah hal itu.

“Iya kalau dilihat secara kasat mata memang (pasirnya) mirip tanah karena warnanya, tapi kalau dipegang ketahuan bahwa pasir dan tidak campur tanah. Saya sudah lama jadi konsultan jadi saya liat saja pasir saya sudah tahu bahwa ini bisa dipakai atau tidak,” tutur Syafruddin.

Pasir tersebut lanjut Syafruddin, didatangkan dari tambang resmi yang ada di perbatasan Bulukumba – Bantaeng. Dan, kata dia, tidak boleh ada pasir lain yang masuk ke proyek tersebut bila dari tambang yang tidak resmi alias ilegal.

“(Pasir) dari tambang di perbatasan Bantaeng – Bulukumba karena hanya di situ katanya yang resmi. Di sini kami tidak pakai material bila dari tambang yang tidak resmi atau ilegal,” ungkapnya.

Pantauan beritasulselcom, pasir yang mereka gunakan bukan pasir saring melainkan pasir yang masih bercampur batu batu kecil.

“Untuk komposisi beton, memang harus (menggunakan) pasir kasar tidak boleh diayak, hanya kalau mengandung kerikil chipping, dikurangi. Kemarin sudah saya coba kurang komposisi chipping dan sudah ditest kubusnya dan kekuatannya malah jauh di atas standar mutu yang ditentukan,” terang Syafruddin.

Untuk diketahui, proyek tersebut menggunakan anggaran tahun 2022 yang nilai paketnya Rp7,5 miliar lebih dan waktu pelaksanaan mulai 8 Maret sampai dengan 3 Desember 2022. Kontraktor pelaksana adalah CV. Putri Mandiri.

 

Editor: Heri.

Berita Terkait

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”
Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”
Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi
Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus
Dema STAI Al Gazali Nilai Ceramah Harifuddin Lewa Provokatif di Bulukumba
Pemilihan Ketua BEM UMB Bukukumba Tuai Sorotan, Riswandi: Tidak Transparan dan Rentan Kecurangan
Pinus Sulsel Dorong Ekologi di Bulukumba, Peluang Desa Dapatkan Tambahan Anggaran
3 Rumah di Bulukumba Terbakar, Pemuda Lumpuh dan Buta Ikut Terpanggang

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 13:46

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”

Senin, 18 November 2024 - 20:09

Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”

Sabtu, 16 November 2024 - 22:36

Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi

Sabtu, 16 November 2024 - 19:44

Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus

Sabtu, 9 November 2024 - 19:08

Dema STAI Al Gazali Nilai Ceramah Harifuddin Lewa Provokatif di Bulukumba

Berita Terbaru