Parepare, Sulsel – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare menyuarakan untuk segera dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Parepare.
Hal ini disuarakan Ketua Komisi II DPRD Parepare Dr H Kamaluddin Kadir usai rapat paripurna pembahasan Ranperda Perumda Air Minum di DPRD Parepare, Selasa, 7 September 2021.
“Kami sudah mengunjungi beberapa sekolah, dan kami menilai pembelajaran tatap muka sudah memungkinkan dilakukan. Karena itu, kami harapkan Pemerintah Kota segera melakukan pembelajaran tatap muka, dan menjadi perhatian kita bersama,” ungkap Kamaluddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kamaluddin memimpin anggota Komisi II mengunjungi dua sekolah yakni SDN 3 Parepare dan SMPN 1 Parepare, Selasa, 7 September 2021, dan menyimpulkan kedua sekolah itu siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Rencananya, Komisi II kembali akan mengunjungi SMPN 2 Parepare dan beberapa SD, Rabu, 8 September 2021, untuk memastikan kesiapan melaksanakan PTM.
Wakil Wali Kota Parepare H Pangerang Rahim usai paripurna mengatakan, pembelajaran tatap muka ini tinggal menunggu konsep final dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parepare, dan disampaikan ke Wali Kota untuk mendapatkan persetujuan. “Segera kalau konsepnya sudah final kita hadapkan ke Pak Wali Kota,” kata Pangerang Rahim.
Pangerang mengaku, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sulsel juga telah mendorong daerah-daerah melakukan PTM. Namun masih banyak hal yang perlu menjadi pertimbangan.
“Seperti yang disampaikan Bapak Wali Kota bahwa saat ini Pemerintah Kota tengah mempertimbangkan sekolah PTM karena tidak satu atau dua hal saja yang dipertimbangkan dan diperhitungkan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, jadi kita tidak boleh gegabah karena jangan sampai menimbulkan kluster baru Covid-19,” ingat Pangerang.
Pangerang membenarkan, bahwa belajar Daring selama ini memang terkesan tidak efektif. Karena itu, Pemkot Parepare sudah menyiapkan dua sekolah jadi pilot project untuk jenjang pendidikan SD dan SMP.
Sekda Kota Parepare H Iwan Asaad di tempat yang sama mengemukakan, dalam pelaksanaan PTM terbatas ini ada dua sekolah yang akan menjadi pilot project yakni SDN 3 Parepare dan SMPN 2 Parepare. Dipilihnya dua sekolah ini karena memiliki jumlah siswa besar. Sehingga jika PTM terbatas berhasil dilaksanakan di dua sekolah ini, sekolah dengan jumlah siswa sedikit bisa mengikuti.
“Termasuk konsep yang kami harapkan dari Dinas Pendidikan, bukan hanya protokol kesehatan di sekolah, tapi bagaimana setelah siswa itu pulang ke rumahnya. Bagaimana aktivitasnya. Orang tua juga harus ikut mengawasi anaknya di rumah, sehingga jika kembali ke sekolah kondisi kesehatan anaknya aman,” imbuh Iwan Asaad.
Iwan menekankan, melalui sekolah pilot project itu akan dilihat titik-titik kelemahan dan akan dibantu oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 untuk melakukan assesmen.
“Kita upayakan paling lama satu minggu pilot project sudah bisa jalan. Sekaligus nanti kita melibatkan teman media agar bisa melihat bahwa tahapan-tahapan ini ada yang perlu diperbaiki. Kalau sudah berjalan aman semua tahapannya maka kita akan buatkan semacam paket sosialisasi untuk dikirim kepada orang tua agar terus mengontrol anaknya saat berangkat dan kembali dari sekolah untuk memastikan agar setelah pulang sekolah tidak boleh langsung berinteraksi dengan anggota keluarga di rumah,” tandas Iwan. (*)