Makassar, Sulsel – Tim Penggerak PKK Sulsel sebagai mitra pemerintah, siap bersinergi dengan Komunitas Orangtua dengan Down Syndrom (KOADS), dalam menjamin hak pendidikan dan kesehatan bagi anak istimewa, sindroma down. Selain pendidikan dan kesehatan, anak sindroma down juga butuh pengasuhan yang baik, dan dukungan dari lingkungan sekitar.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, saat membuka webinar dengan tema Memperluas Kesadaran dan Dukungan Terhadap Sindroma Down, yang dilaksanakan secara virtual zoom meeting, Minggu, 22 Agustus 2021. Webinar yang dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tersebut, juga dirangkaikan dengan Peluncuran Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) oleh KOADS Sulsel.
Naoemi Octarina mengatakan, Sindroma Down merupakan gangguan genetika, yang menyebabkan penderitanya memiliki kelainan fisik yang khas. Tetapi, jika mereka diberikan dukungan, mereka bisa tumbuh dengan baik dan bahagia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari buku yang saya baca, Sindroma Down ini terjadi satu diantara seribu kelahiran bayi. Di seluruh dunia, ada kurang lebih 4 juta anak Sindroma Down. Namun harus dipahami, tidak ada produk gagal yang diciptakan oleh Allah. Dan orangtua yang diberi anak istimewa, adalah pilihan Allah SWT,” kata Naoemi.
Hadirnya KOADS ini, menurut Naoemi, akan memberikan andil dalam memberikan dukungan terhadap Sindroma Down. PKK Sulsel sebagai mitra strategis pemerintah, akan memberikan dukungan dan jaminan agar Sindroma Down mendapatkan hak pendidikan, kesehatan dan pengasuhan yang baik.
“Semoga pihak keluarga dapat berkumpul dalam komunitas ini untuk saling menguatkan. Kita harus bersama-sama mengubah mainset para orangtua dan lingkungan yang belum bisa menerima keberadaan anak dengan Down Syndrom ini. Orangtua harus sabar, ikhlas, dan berbesar hati dalam mendidik anak-anak istimewa ini,” ujarnya.
Isteri Andi Sudirman Sulaiman ini mengungkapkan, anak dengan Down Syndrom punya kelebihan, berupa empati yang tinggi. Mereka adalah aset negeri, dan anak-anak yang hebat. Karena itu, semua pihak harus bersinergi, bekerjasama, agar anak-anak istimewa ini bisa tumbuh menjadi anak yang berdaya dan mandiri.
“Kita harus bersama-sama mengedukasi orangtua dan lingkungan, agar memandang Sindroma Down ini sama dengan anak-anak yang lain. Kita berikan bekal pendidikan kepada mereka. Saya harap peran aktif kita semua, agar memberikan penunjang tumbuh kembang Sindroma Down, agar mereka bisa berkontribusi di masyarakat,” terangnya.
Naoemi juga berpesan agar pihak keluarga tidak menyembunyikan anak dengan Down Syndrom. Mereka harus diberikan haknya. Termasuk soal hak administrasi kependudukan mereka.
“Kami percaya, KOADS mampu menjadi pusat informasi bagi anak Down Syndrom. KOADS memiliki peran strategis, khususnya merangkul para orangtua yang baru mengetahui bahwa anaknya istimewa,” pesan Naoemi.
Sementara, Ketua KOADS Sulsel, Andi Rahmatullah, berharap, agar kegiatan ini menjadi momen baik dalam suasana kemerdekaan, untuk mengabdikan diri ke masyarakat. Anak adalah karunia besar yang diberikan Tuhan kepada manusia, dan Tuhan mempunyai rahasia tersembunyi dibaliknya.
“Ada anak yang dilahirkan sempurna, adapula yang dilahirkan istimewa dengan Down Syndrom. Tetapi, banyak yang mampu membuktikan diri bahwa mereka setara dengan anak normal dan menunjukkan peran aktif di masyarakat,” ungkapnya.
Ia menyatakan, anak-anak dengan Down Syndrom butuh dukungan dari sekeliling, khususnya keluarga, agar bisa mendapatkan haknya seperti anak lainnya pada umumnya. Hak akan kesehatan, pendidikan, dan pengasuhan. Para orangtua juga harus memperlakukan anak mereka sesuai kondisi yang dialami.
“Kami harap pemerintah menyediakan sarana dan prasarana agar anak Down Syndrom bisa tumbuh dan berkembang secara mandiri,” harapnya.
Dukungan terhadap Anak Down Syndrom juga disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Perdosri) Sulawesi Papua, Rumaisah Hasan. Ia menyampaikan, anak Down Syndrom adalah anak-anak yang istimewa, yang membutuhkan dukungan dari semua pihak.
“Kami selalu terpanggil untuk berkolaborasi dan memberikan dukungan, menjembatani dunia medis dan dunia sosial bagi anak-anak istimewa kita,” kata Rumaisah Hasan.
Hadir sebagai narasumber dalam webinar tersebut, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Konsultan Pediatric Rehabilitasi dan Pembina KOADS, dr Nilla Mayasari MKes SpKFR-K. (*)