Beritasulsel.com – Pria bernama Andi Sudarmin (44), warga Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengamuk menggunakan parang dan melukai delapan orang warga di Jalan Pasar Sentral Inhutani Kelurahan Nunukan Utara, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (10/01/2021).
Kapolres Nunukan, AKBP Saiful Anwar melalui keterangan tertulisnya yang diterima berita sulsel menyebut bahwa awalnya Sudarmin menyuruh istrinya memasak air kemudian memeluk istrinya dan berkata ‘Sabar ya nanti kau itu mati’ sang istri pun langsung menghubungi keluarganya bernama Lukman minta pertolongan.
“Saat Lukman datang, mereka bertiga berbincang bincang namun tiba-tiba Andi Sudarmin marah lalu mengambil parang kemudian mengejar istrinya dan juga Lukman serta melukai setiap warga yang ditemuinya. Total ada 8 warga yang terluka (ditebas),” ungkap Kapolres kepada wartawan, Senin (11/1/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut daftar nama nama korban:
1. Lukman (ipar pelaku)
2. Atikoh Nuh Halifi (37), perempuan suku Jawa warga setempat. Korban mengalami luka robek pada lengan kiri dan kanan serta perut bagian atas.
3. Muhammad Ilham alias Illang (20) warga setempat. Illang mengalami luka di lengan kiri dan bahu kiri.
4. Nur Afika (8) perempuan warga setempat. Korban mengalami luka di bahu kiri.
5. Habib (16) warga setempat. Korban mengalami luka di leher bagian belakang.
6. Maslia (40) perempuan suku Bugis/Banjar warga setempat. Korban mengalami luka bahu sebelah kiri, lengan kanan dan dagu.
7. Cakra (37) pria asal Kota Parepare Sulawesi Selatan. Korban mengalami luka robek paha kiri, bibir atas dan lengan kiri.
8. Muh. Al-Fakri (7) warga setempat. Korban mengalami luka di lengan bagian kiri
Polisi, kata Kapolres, datang dan meminta agar Andi Sudarmin tenang, tapi tidak digubris, bahkan polisi tersebut dikejar menggunakan parang oleh Andi Sudarmin sambil menantang agar menembaknya.
“Karena dinilai membahayakan nyawa petugas dan juga warga, maka Andi Sudarmin dilumpuhkan dengan tembakan,” ucap Kapolres dalam rilisnya.
Peristiwa itu juga menyebabkan 64 rumah ludes terbakar. Penyebab kebakaran diduga dari kompor yang digunakan istri Andi Sudarmin memasak air.
Karena, sesaat sebelum peristiwa penganiayaan terjadi, Andi Sudarmin menyuruh istrinya memasak air namun kompor diduga tak dimatikan hingga berkobar lalu membakar rumah Andi Sudarmin kemudian merembet ke rumah tetangga hingga membuat 64 unit rumah rata dengan tanah.
Peristiwa tersebut kini dalam penanganan Polres Nunukan. Kendati demikian, Polisi belum bisa memeriksa Andi Sudarmin lantaran masih menjalani perawatan medis akibat luka tembak yang mengenai perut bagian bawah pusarnya.