Janda Asal Bulukumba Ditemukan Mati di Sidrap Terkunci dalam Mobil

- Redaksi

Rabu, 7 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sidrap, Sulsel – Belakangan ini netizen dihebohkan dengan harga Bunga Janda Bolong yang dibandrol dengan harga yang cukup fantastis yakni ratusan juta rupiah.

Tapi di Sulawesi Selatan (Sulsel), bunga bernama latin Monstera Adansonii Variegated ini ditemukan mati di dalam sebuah mobil.

Pemilik bunga tersebut bernama Gustina Bahri (38), warga Kabupaten Sidrap, Sulsel. Gustina Bahri menyebut bahwa Janda Bolong tersebut adalah pemberian keponakannya di Kabupaten Bulukumba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ia bawa ke kampung halamannya di Kabupaten Sidrap, Janda Bolong tersebut tak sengaja tertinggal di dalam mobil miliknya selama tiga hari.

“(Janda Bolong) itu pemberian keponakan suamiku di Bulukumba waktu saya mau pulang ke Sidrap pada hari Senin. Saat tiba di Sidrap saya kira suami saya angkat itu bunga ke taman tapi ternyata tidak dan tertinggal terkunci dalam mobil,” ucap Tina sapaan akrab Gustina Bahri, Rabu (7/10).

“Karena saya sakit, tiga hari kemudian baru saya kembali ke mobil, saat itulah saya lihat Janda Bolong tersebut sudah layu kemungkinan mati karena beberapa daunnya yang bolong bolong sudah kering,” imbuh Tina.

“Padahal saya sayang sekali bunganya, selain unik, harganya juga mahal. Bila dimaharkan (dijual_red) nilainya mungkin ratusan juta rupiah karena saya lihat postingan di media sosial, harga bunga Janda Bolong bisa sampai 100 juta rupiah,” pungkas Tina.

Untuk diketahui, daun tanaman hias Janda Bolong tersebut memang terlihat unik, disetiap helai daunnya nampak berlubang alias bolong bolong.

Bunga Janda Bolong

Hal itu bukan karena bunga tersebut diserang penyakit atau hama sehingga daunnya bolong tapi memang daun tersebut bolong secara alami atau otentik.

Keluarga tanaman ini berasal dari family araceae atau talas-talasan dalam bahasa Indonesia dan juga dikenal dengan sebutan tanaman Keju Swiss.

Tanaman ini sebenarnya masih satu keluarga dengan philodendron. Monstera termasuk dalam tropical plants atau tanaman kekinian yang diburu karena memiliki keistimewaan.

Seperti yang sudah pernah dialami sebelumnya, kepopuleran tanaman hias pernah terjadi sekitar tahun 2007. Pada saat itu kenaikan harga fantastis pernah dialami oleh Anthrium atau Gelombang Cinta.

Dulu sempat dijual dengan harga yang fantastis, kini harga tanamannya sudah mulai turun, tidak setinggi di masa puncak popularitasnya. (*)

Berita Terkait

Andi Amran Sulaiman Terpilih jadi Koordinator Presidium Himpuni
Terpilih sebagai Koordinator Presidium HIMPUNI, Mentan Amran Dorong Kolaborasi untuk Wujudkan Indonesia Super Power
Himpuni Ingin Kongkrit Bantu Program Pemerintah Swasembada Pangan dan Koperasi
27 Jurnalis Parepare Ikuti Uji Kompetensi Wartawan
Hadiri Ramah Tamah Mentan Amran, Tasming Hamid Dukung Penuh Program Strategis Nasional
Jamu Gubernur, Wagub dan Seluruh Kepala Daerah Terpilih se-Sulsel, Mentan Ajak Kolaborasi Untuk Jadi Yang Terbaik
Menteri, Wamen dan Direktur BUMN Dijadwalkan Jadi Pembicara di Rembuk Himpuni
Tasming Hamid dan Hermanto Ikuti Gladi Kotor Jelang Pelantikan di Istana Negara

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:37

Andi Amran Sulaiman Terpilih jadi Koordinator Presidium Himpuni

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:53

Terpilih sebagai Koordinator Presidium HIMPUNI, Mentan Amran Dorong Kolaborasi untuk Wujudkan Indonesia Super Power

Jumat, 21 Februari 2025 - 07:33

Himpuni Ingin Kongkrit Bantu Program Pemerintah Swasembada Pangan dan Koperasi

Jumat, 21 Februari 2025 - 06:38

27 Jurnalis Parepare Ikuti Uji Kompetensi Wartawan

Kamis, 20 Februari 2025 - 04:54

Hadiri Ramah Tamah Mentan Amran, Tasming Hamid Dukung Penuh Program Strategis Nasional

Berita Terbaru

Pemkot Parepare

Hermanto Hadiri Coffee Morning dan Olahraga bersama Forkopimda

Minggu, 23 Feb 2025 - 20:51

Pemkot Parepare

Hermanto Resmi Buka Musyawarah Cabang DPC II Hiswana Migas Parepare

Minggu, 23 Feb 2025 - 09:58