Beritasulsel.com – Bermula dari grup “Rumah Baca Philosopia”, Fahria Tahar selaku pengurus menyampaikan usulan membuat Pasar Online di Kota Makassar. Alasannya, untuk mencegah persebaran Virus Corona semakin besar.
Ketakutan penyebaran Virus Corona tersebut merupakan sesuatu yang wajar, sebab kondisi pasar saat ini juga masih sangat ramai di tengah mewabahnya Virus Corona (Covid-19).
Usulan Fahria Tahar ini akhirnya ditanggapi oleh Mata Garuda Sulawesi Selatan bekerja sama dengan “Ko Pigi keliling” dan “Dialektika” yang berupaya untuk membantu meminimalisir penularan Covid-19 dari pasar dengan menghadirkan pasar online.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebab dampak dari ketakutan warga mengunjungi pasar ialah penghasilan para penjual di pasar tradisional menurun drastis.
“Melalui hadirnya Pasar Online ini diharapkan dapat membantu proses pemenuhan kebutuhan rumah tangga dengan belanja dari rumah saja dan juga dapat membantu para penjual di pasar tradisional sebagai salah satu pihak yang terdampak pandemi Covid-19,” ungkap Fahria Tahar.
Dengan konsep “Baku Bantuki Ces”, diharapkan kesepakatan bisa berjalan dengan baik antara pembeli dan penjual.
“Pembeli akan menghubungi salah satu penjual yang tertera di brosur lalu menyepakati harga dan proses pembayaran serta cara pengantaran barang ke lokasi,” ungkap Rizky Utami, Pengurus Mata Garuda Sulsel. Ahad (12/4/2020).
Pasar Terong Makassar jadi Pasar Online perdana di Kota Makassar. Mata Garuda (Rizky Utami dan Widyarini), Dialektika (Hasbullah), dan Ko Pigi Keliling (Kak Enal) akan membantu mengevaluasi proses pasar online ini.
“Kedepannya, ada beberapa titik pasar lain yang akan dibuatkan skema pasar online. Misalnya Pasar Daya, Pasar Pabambaeng, Pasar Tello dll,” terang Rizky. (RIS/BSS)