Tak Terima Dimarahi Saat Demam, Pria ini Tebas Leher Ibunya Hingga Tewas

- Redaksi

Senin, 11 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com — Seorang pria bernama Rozikin tega ‘memenggal’ leher ibu kandungnya hanya karena kesal dimarahi saat ia sakit.

Pria berusia 28 tahun itu memenggal leher ibu kandungnya bernama Ranis yang telah berusia 60 tahun. Pelaku dan korban masih tinggal serumah di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik.

Peristiwa maut itu bermula disaat Rozikin sakit demam, namun korban memarahi Rozikin. Rupanya Rozikin tidak terima dimarahi lalu menaruh dendam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melihat ibunya tertidur diruang tamu, Rozikin mengambil clurit lalu menebas leher ibunya, dengan sekali tebasan leher sang ibu nyaris putus dan meninggal seketika.

Melihat ibunya bersimbah darah, Rozikin berlari dan bersembunyi di rumah keduanya, clurit yang ia gunakan membunuh juga turut disembunyikan, beruntung polisi cepat menyergapnya.

Saat ditangkap, Rozikin tidak melakukan perlawanan ia juga tidak menunjukkan raut muka sedih. Bahkan didepan petugas, Rozikin mengomel terus sembari mengaku tidak sedih telah membunuh ibu kandungnya.

“Saya tega membunuh ibu sendiri karena dimarahi terus-menerus. Sehingga, emosi menjadi-jadi lalu saya bunuh dengan sebilah celurit,” ujarnya di depan penyidik Polsek Dukun, Minggu (10/03/2019) dikutip dari beritajatim.com.

Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menduga kalau Rozikin mengalami gangguan jiwa. “Ada dugaan pelaku ada gangguan jiwa. Kendati demikian kami tetap melakukan pemeriksaan dengan membawa pelaku ke rumah sakit jiwa,” tuturnya.

Dugaan Kapolres juga diperkuat dengan pernyataan Kepala Desa Madumulyorejo, Matrozim, yang mengungkapkan bahwa sebelum membunuh pelaku memang mengalami depresi.

Malahan sama keluarganya pernah diperiksakan ke rumah sakit. “Kondisi kejiwaan pelaku labil. Meski saat ditangkap tidak melakukan perlawanan,” pungkas Matrozim. (*)

Berita Terkait

Kepala Desa di Majene Tebas Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya
Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”
Penjual Sate di Maros Bunuh Penagih Utang
Kasat Narkoba, Iptu Andi Imran: “Polres Luwu Timur Gelar Siaran Pers dan Ungkap Penangkapan 3 Orang Terduga Pelaku”
Kejaksaan Negeri Bantaeng Musnahkan Barang Bukti Hasil Tindak Pidana Periode Maret – Oktober 2024
Kasus Pembusuran Terhadap Oknum Wartawan Media Online dan Wiraswasta di Bantaeng, Keluarga Korban: “Kami Sudah Laporkan ke Polisi”
Kedapatan Bawa Sabu 4 Gram dan Melawan Petugas, SY Diamankan Tim Sarkodes Sat Narkoba Polres Bantaeng
Wartawan dan Wiraswasta Kena Busur di Dua Tkp Berbeda, Warganet: “Bantaeng Tidak Aman”

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 10:47

Kepala Desa di Majene Tebas Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya

Minggu, 24 November 2024 - 13:46

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”

Rabu, 13 November 2024 - 15:49

Penjual Sate di Maros Bunuh Penagih Utang

Sabtu, 9 November 2024 - 00:16

Kasat Narkoba, Iptu Andi Imran: “Polres Luwu Timur Gelar Siaran Pers dan Ungkap Penangkapan 3 Orang Terduga Pelaku”

Kamis, 7 November 2024 - 13:02

Kejaksaan Negeri Bantaeng Musnahkan Barang Bukti Hasil Tindak Pidana Periode Maret – Oktober 2024

Berita Terbaru