Revolusi Hijau, Serikat Petani Alami Buttatoa Bantaeng: “Training Of Trainer Petani Pendidik”

- Redaksi

Jumat, 18 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bantaeng – Pertanian alami memanfaatkan ekosistem dan kondisi alam dalam proses pertanian, mulai dari pengendalian harna hingga penyubur tanah dan tanaman. Oleh karena itu, petani perlu mengetahui siklus hama dan tanaman sehingga dapat melakukan penanganan dengan tepat tanpa ada intervensi dari bahan-bahan yang merusak lingkungan.

Saat ini pertanian alami mulai tumbuh dan berkembang di dunia internasional maupun nasional. Secara historis, pertanian alami telah dipraktikkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Pada masa itu sistem pertanian dilakukan tanpa menggunakan sarana produksi dari luar lahan dan hanya menggantungkan semuanya pada alam dengan cara mengembalikan semua sisa-sisa tanaman ke tanah sebagai pupuk alami

Kekhawatiran terhadap ramalan Robert Malthus bahwa pertumbuhan penyediaan pangan (pertanian) tidak bisa mengimbangi pertumbuhan permintaan akan pangan (jumlah penduduk).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fenomena tersebut terjadi karena sumber pangan tumbuh menurut deret hitung, sedangkan jumlah penduduk berkembang menurut deret ukur telah memacu berkembangnya inovasi teknologi di bidang pertanian yang dikenal dengan ‘Revolusi Hijau’ (Green Revolution).

Tujuan dari ‘Revolusi Hijau’ adalah untuk meningkatkan efisiensi proses pertanian sehingga produktivitas tanaman meningkat dan dapat membantu negara-negara berkembang untuk menghadapi kebutuhan penduduknya.

Pertanian alami harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem.

Tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia.

Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi.

Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk menuju sehat. Peran pertanian alami baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia.

Secara khusus, pertanian alami dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan.

Oleh sebab itu, Serikat Petani Alami (SPA) Buttatoa berupaya untuk mengembalikan praktik Pertanian Alami yang sudah banyak tergerus dengan penggunaan input-input pertanian kimia yang diproduksi oleh perusahaan.

Dengan demikian perlu dilakukan Training Of Trainer Pendidik Pertanian Alami sebagai salah satu upaya untuk penyebaran Pertanian Alami secara lebih luas di Kabupaten Bantaeng. Dengan demikian diharapkan akan muncul kader-kader baru yang akan mempraktikkan dan menyebarkan Pertanian Alami.

Tujuan dari kegiatan “Training Of Trainer”, adalah:
Peningkatan pengetahuan petani pendidik yang terampil di lingkup Serikat Petani Alami Butta Toa Bantaeng dalam upaya penyebarluasan pertanian alami di 67 Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Bantaeng.

Waktu dan Tempat Kegiatan:
Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka pada Kamis dan Jumat, 17-18 Oktober 2024 di Balai Serikat Petani Alami Buttatoa Kabupaten Bantaeng.

Output yang diharapkan dari kegiatan ini, antara lain:
1. Peserta mampu menjelaskan pengetahuan pertanian alami kepada petani.
2. Adanya peningkatan kuantitas dan kualitas petani pendidik.
3. Adanya 43 petani pendidik pertanian Alami.

Pemateri Kegiatan:
1. Armin Sallassae, (KSPS Bulukumba).
2. Fajar Basri, (SPA Buttatoa Bantaeng).
3. Riska Musfira, SP, (KPP Buttatoa Bantaeng).
4. Sakir, (Ketua Umum SPA Buttatoa Bantaeng).
5. Akbar Affandi, (Kabid SPA Buttatoa Bantaeng).
6. Wahyudin, (Sekretaris SPA Buttatoa Bantaeng).

Peserta:
Peserta kegiatan ini berjumlah 43 orang yang terdiri dari 3 orang perwakilan dari setiap Komunitas Tani Alami (KTA) di Kabupaten Bantaeng. Mereka adalah:
1. KTA Lonrong.
2. KTA Biangloe.
3. KTA Bajiminasa.
4. KTA Lumpangan.
5. KTA Rappoa.
6. KTA Kaloling.
7. KTA Labbo.
8. KTA Karatuang.
9. KTA Mamampang.
10. KTA Barua.
11. KTA Kacidu.
12. KTA Ulu Galung.
13. KTA Pa’bumbungan.
14. KTA Patalassang.
15. KPP Buttatoa.
16. Koordinator JAPPA Sulsel.

Laporan Ketua Panitia Training OF Trainer Petani Pendidik, Rusda Wati, saat membuka kegiatan: “Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia dan Hari Perempuan Pedesaan Nusantara, SPA Buttatoa berkerjasama dengan Komunitas Perempuan Pedesaan (KPP) Buttatoa, mengikuti kegiatan TOT SPA Buttatoa untuk menjaga pangan yang sehat dan perempuan tetap berdaya.

Ketua panitia juga berterima kasih kepada Pengurus SPA atas terlaksananya kegiatan TOT yang berlangsung selama 2 hari itu.

“Ucapan terima kasih kepada Bina Desa atas support, baik materi maupun non materi dan ucapan terima kasih kepada Kepala Desa atas respon positif sehingga mampu bersinergi untuk mengsukseskan kegiatan TOT Pendidikan Petani Pendidik Pertanian Alami,” ucap Ketua Panitia kegiatan, Rusda Wati.

Sambutan Utek Sujarman, (Denisioner SPA Buttatoa Bantaeng): “Selamat datang kepada peserta di Balai dan mari kita sama-sama belajar terkait Pertanian Alami. Semoga kegiatan TOT ini dapat memajukan pertanian alami dan menjadikan Bantaeng sebagai lumbung pangan sehat.

Sambutan Sakir (Ketua Umum Serikat Petani Alami Buttatoa Bantaeng): “Berikan 10 pemuda, maka akan kukibarkan pertanian alami diseluruh pelosok Bantaeng”.

“Kegiatan TOT ini diharapkan dapat menciptakan kader-kader intelektual pertanian alami yang loyal dan mampu menduplikasikan pertanian alami di desa masing masing,” kata Sakir.

Sambutan Juswansar Syafaat (Koordinator JAPPA SULSEL): “Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada kawan-kawan SPA Buttatoa Bantaeng yang tetap eksis menggaungkan pertanian alami di Bantaeng”.

“Kegitan TOT ini salah satu wujud nyata keseriusan untuk mencetak pelatih petani alami dan saya harap semua peserta agar tetap komitmen menyebarkan pertanian alami, baik di Bantaeng maupun di wilayah Sulsel,” kata Juswansar.

“Kegiatan ini juga merupakan refleksi hari pangan sedunia dan hari perempuan nusantara untuk merawat semangat dan menjaga pangan lokal serta pangan sehat. Salam pertanian alami,” ujar Juswansar.

Sambutan Ruslan (Kepala Desa Kaloling) selaku tuan rumah kegiatan: “Meski saya sebagai Kades baru di Desa Kaloling, saya tetap mendukung dengan sangat adanya SPA di Desa Kaloling”.

“Kegiatan SPA ini, alhamdulillah, sejalan dengan raihan yang telah dicapai Desa Kaloling yang masuk kategori Desa Ketahanan Pangan terbaik tingkat Sulsel dan beberapa bulan lalu Desa Kaloling juga masuk kategori Desa Cantik yang dilakukan oleh Badan Statistik,” ujar Kades Kaloling.

Sambutan Rahmania (Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Bantaeng): “Kami dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bantaeng berterimakasih kepada SPA atas terlaksananya kegiatan ini”.

“Kegiatan ini adalah bentuk edukasi kepada petani melalui pendidik petani dan ini sangat bermanfaat untuk keberlangsungan ketahanan pangan di Kabupaten Bantaeng,” kata Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Bantaeng.

Berita Terkait

Kajari dan Jajaran Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Bantaeng, Mengikuti Arahan Jamintel Kejagung RI
Perkara Penganiayaan, Kejari Bantaeng Upayakan Restorative Justice
Jelang Hari H Pilkada 2024, Kejaksaan Negeri Bantaeng Koordinasi dengan KPU
Pesan Untuk Pemilih di Pilkada Bantaeng 2024
Antisipasi Informasi Hoaks di Ruang Digital Pada Pemilihan Serentak 2024, Bawaslu Bantaeng Gelar Pelatihan Patroli Siber
Petani Milenial Merauke Raup Pendapatan 15-20 Juta per Bulan
KPU Bantaeng Serukan Netralitas ASN di Pemilihan Serentak 2024, Awas! Ada Sanksi
Peringati HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, Pj Bupati Bantaeng Bacakan Amanat Mendikdasmen

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 11:02

Kajari dan Jajaran Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Bantaeng, Mengikuti Arahan Jamintel Kejagung RI

Selasa, 26 November 2024 - 10:53

Perkara Penganiayaan, Kejari Bantaeng Upayakan Restorative Justice

Selasa, 26 November 2024 - 09:45

Jelang Hari H Pilkada 2024, Kejaksaan Negeri Bantaeng Koordinasi dengan KPU

Senin, 25 November 2024 - 20:14

Antisipasi Informasi Hoaks di Ruang Digital Pada Pemilihan Serentak 2024, Bawaslu Bantaeng Gelar Pelatihan Patroli Siber

Senin, 25 November 2024 - 19:56

Petani Milenial Merauke Raup Pendapatan 15-20 Juta per Bulan

Berita Terbaru