Tak Yakin Dapat Partai, Cagub Mestinya Kumpulkan KTP Warga

- Redaksi

Kamis, 25 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – Pengamat psikologi politik sekaligus akademisi UNM, M. Rhesa menegaskan, bila seorang bakal calon gubernur merasa tak mampu ‘merayu’ partai, maka UU memberi mereka alternatif dengan memakai jalur independen.

“Silahkan kumpulkan KTP warga. Dan kalau memang merasa didukung penuh oleh masyarakat, pastilah rakyat berbondong-bondong dengan sukarela menyetor KTP-nya,” ucapnya.

Dia mencontohkan kasus Ahok ketika ikut Pilkada DKI Jakarta dengan memakai jalur independen. Dan berhasil mencukupi jumlah yang dipersyaratkan. Namun, lanjutnya, ini tidak dilakukan dan semuanya menggantungkan diri ke partai. Jadi bakal calon harusnya sudah bisa menyikapi ini dengan dewasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika ditanya soal partai politik (parpol) yang ogah memberi dukungan, M. Rhesa menilai bahwa hal itu bisa terjadi karena berbagai pertimbangan internal dari parpol.

“Partai politik itu punya pengalaman panjang dalam ikut berkontestasi di pemilihan umum. Mereka punya hitung-hitungannya masing-masing di politik, punya strategi pemenangan serta punya analisa yang dalam menentukan bakal calon,” lanjutnya.

Jadi, kata dia, bisa saja pertimbangan partai itu terkait loyalitas. Berpotensi menciptakan konflik dan musuh atau dinilai banyak terganjal masalah hukum. Berat bila calon sampai pernah bermasalah dengan tokoh-tokoh seperti Jusuf Kalla, Aksa Mahmud, Ilham Siradjuddin, SYL, Iwan Aras, Ahmad Ali.

“Semua itu pasti menjadi pertimbangan parpol dalam menjatuhkan dukungannya. Apalagi bila elektabilitas kandidat tertentu tidak cukup kompetitif menurut berbagai hasil survei,” katanya.

Dia juga menambahkan bahwa isu kotak kosong sebagai bencana demokrasi ini dilontarkan kubu yang pesimis akan kemampuan dan kapabilitasnya untuk mampu bersaing dalam kontestasi Pilgub Sulsel.

“Publik sudah paham jika rekomendasi partai untuk Pilgub saat ini rebutan, bahkan oleh figur di luar partai. Oleh karenanya, jika nanti ada yang berhasil meraih semua rekomendasi partai, itu adalah hal yang wajar, hasil dari pertarungan tahap pertama, perebutan rekomendasi partai. Jangan lupa, masih ada tahap berikutnya dan lazimnya politisi selalu optimis,” katanya.

Jadi menurut dia, jalan bagi kandidat lain masih terbuka. Yang diperlukan kapabilitasnya dalam membuat partai yakin untuk memilihnya.

“Jalan optimis bagi kandidat manapun masih terbuka dan di sinilah kemampuan masing-masing figur dinilai terkait upaya memanfaatkan sumber daya yang dimiliki,” tutup M. Rhesa. (*)

Berita Terkait

Taruna Ikrar Saksikan BPOM Pecahkan Rekor MURI Ikrar Pengendalian Resistensi Antimikroba Serentak dan Terbanyak
AJPAR Gelar Simulasi Pemesanan Makanan, Tingkatkan Kualitas Layanan dan Rekrut Driver Baru
Andi Sudirman Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo
KPPN Parepare Menilik Dana Desa di Akhir Tahun
Tak Ingin Jumawa, Fatma Minta Pendukung Tetap Kawal Perhitungan Suara
Bersama 2 Anaknya, Fatmawati Gunakan Hak Pilih di TPS 007 Faisal Makassar
Anggota Komisi 3 DPR RI Andi Amar Ajak Mahasiswa untuk Amalkan Nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan
KPU Kota Parepare Gandeng Dua Lembaga Survey untuk Hasil Hitung Cepat

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 16:26

Taruna Ikrar Saksikan BPOM Pecahkan Rekor MURI Ikrar Pengendalian Resistensi Antimikroba Serentak dan Terbanyak

Jumat, 29 November 2024 - 02:08

AJPAR Gelar Simulasi Pemesanan Makanan, Tingkatkan Kualitas Layanan dan Rekrut Driver Baru

Kamis, 28 November 2024 - 16:51

Andi Sudirman Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo

Kamis, 28 November 2024 - 14:52

KPPN Parepare Menilik Dana Desa di Akhir Tahun

Rabu, 27 November 2024 - 14:04

Tak Ingin Jumawa, Fatma Minta Pendukung Tetap Kawal Perhitungan Suara

Berita Terbaru