Beritasulsel.com – Pemerintah Kota Parepare mempersiapkan serius para inovatornya menghadapi ajang penilaian penghargaan daerah terinovatif nasional, Innovative Government Award (IGA) 2024.
Innovative Government Award atau IGA ini diselenggarakan oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Persiapan penilaian IGA ini dibahas dalam Rapat Monitoring Progress Penginputan Inovasi pada Aplikasi Indeks Inovasi untuk Penilaian IGA 2024 di Ruang Rapat Bappeda Parepare, Rabu (10/7/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rapat dipimpin oleh Kepala Bappeda Parepare, Zulkarnaen Nasrun didampingi Kepala Bidang Litbang Bappeda Andi Pangurisan Walinono, dan diikuti oleh para Pamong Inovasi Parepare, serta beberapa inovator yang mendaftar di aplikasi IGA Award.
“Penilaian IGA Award ini menjadi perhatian serius Bapak Pj Wali Kota. Beliau mendorong agar setia ASN lingkup Pemerintah Kota Parepare menjadikan inovasi sebagai budaya kerja. Karena itu beliau berharap, melalui inovasi-inovasi para ASN, Parepare masuk 10 besar IGA Award tahun ini,” kata Zulkarnaen.
Sementara Kabid Litbang Andi Pangurisan mengungkapkan, sedikitnya 32 inovasi dari para inovator ASN Parepare siap diikutkan dalam penilaian IGA tahun ini. “Insya Allah, 32 inovasi siap ikut IGA. Parepare siap memberikan yang terbaik di IGA Award,” ungkap Pangurisan.
Sebelumnya, Bappeda Parepare juga telah melaksanakan Bimbingan Teknis Pengisian Indikator Indeks Inovasi Daerah, yang menghadiri langsung narasumber Isman AP, Analis Kebijakan dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Kementerian Dalam Negeri.
Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali saat itu meminta agar melalui Bimtek ini, para ASN diberikan pemahaman dan contoh supaya konkret dalam melakukan inovasi. “Saya berharap inovasi jadi budaya kerja yang harus dilakukan oleh seluruh ASN. Para Kadis monitor program mana yang perlu dilakukan inovasi baru, agar itu terus membudaya,” pesan Akbar Ali.
Akbar Ali berharap Wali Kota ke depan terus mendorong inovasi agar jadi budaya kerja. Karena dengan political will lebih mudah berikan dukungan kebijakan terhadap inovasi di daerah. (*)