Parepare, Sulsel – Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Televisi Peduli Kota Parepare siap beralih dari siaran TV Analog ke TV Digital.
Itu menyusul keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk secara bertahap menghentikan siaran analog dan beralih ke siaran digital.
Kesiapan itu terungkap usai Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Parepare, Amarun Agung Hamka mengikuti rapat koordinasi proses perizinan dalam rangka penghentian siaran TV Analog (Analog Switch Off/ASO) secara online bersama Direktorat Penyiaran, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bersama Direktorat Penyiaran, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, kami telah melaksanakan rapat koordinasi tentang proses perizinan dalam rangka penghentian siaran TV Analog atau Analog Switch Off/ASO secara online. Dan TV Peduli siap,” kata Hamka, sapaannya.
TV Peduli, dan juga Radio Peduli adalah LPPL di bawah naungan Dinas Kominfo Parepare.
Keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk secara bertahap menghentikan siaran analog, bertujuan untuk meningkatkan kualitas tayangan, serta mengikuti pekembangan zaman. Nantinya perangkat TV juga akan perlahan beralih ke model TV digital.
TV digital adalah perangkat televisi yang mampu menangkap siaran sinyal digital dalam bentuk bit data informasi, sama yang disajikan dalam streaming seperti YouTube dan sejeninsnya. Nantinya, gambar yang ditangkap benar-benar akan menjadi lebih jernih dan tidak lagi ada gangguan ‘semut’ ketika sinyal sulit ditangkap.
Sebagai gantinya, TV model ini hanya memiliki dua mode tampilan, yakni bisa ditampilkan, dan tidak bisa ditampilkan. Ketika sinyal yang ditangkap tidak terlalu baik, maka gambar tidak akan ditampilkan. Ketika sinyal bisa ditangkap dengan baik, maka gambar yang jernih akan tersaji.
Secara spesifik, rasio yang disajikan dalam TV digital juga akan lebih baik, yakni 16 : 9. Rasio ini merupakan rasio layar standar yang digunakan pada produksi tayangan modern, sehingga apa yang diproduksi oleh pegiat sinema bisa ditayangkan dan dinikmati pada resolusi yang sesuai dan memberikan pengalaman menonton lebih baik pada pemirsanya. (*)