Beritasulsel.com – Seorang pelangsir BBM (Bahan Bakar Minyak) ber subsidi warga Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), beberkan keuntungan yang diperoleh oknum pengawas atau manajer SPBU bila melayani pelangsir BBM, Sabtu (5/6/21).
Sumber tersebut menjelaskan, setiap pelangsir BBM subsidi wajib membayar uang tips 5.000 sampai 10.000 rupiah perjerigen kepada pihak SPBU bila ingin melangsir BBM bersubsidi.
“Kalau tidak bayar tidak dilayani. Uang kompa (uang tips) istilahnya pak, itu wajib pelangsir bayar. Tidak banyak hanya 5 ribu sampai 10 ribu rupiah perjerigen, satu jerigen berisi 30 sampai 35 liter BBM,” ungkapnya kepada Berita Sulsel baru baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi dalam sehari, SPBU yang layani pelangsir BBM bisa dapat 5 juta rupiah. Begini hitungannya. 1 jerigen berisi 30 liter uang kompanya Rp10 ribu. Jadi kalau 3.000 liter BBM berarti uang kompanya Rp1 juta. Kalau 15.000 liter berarti Rp5 juta,” terangnya.
“Jatah SPBU dalam sehari, 16.000 liter premium, jadi kalau 15.000 liter dijual ke pelangsir maka SPBU peroleh uang kompa sebanyak 5 juta perhari atau 150 juta perbulan. Itu dari BBM jenis premium saja, belum lagi yang jenis Solar,” imbuhnya.
“Di Sulsel agak enak main begini (melangsir BBM kerja sama manajer) karena pengawasan dari Pertamina tidak ketat. Jarang ada SPBU yang di sanksi karna melayani pelangsir,” tandas sumber yang minta namanya tak dimediakan.
Beberapa oknum pengawas dan manajer SPBU yang dikonfirmasi membenarkan hal itu bahwa pihaknya mewajibkan pelangsir membayar 5 ribu sampai 10 ribu rupiah perjerigen begitu pun dengan pelangsir yang menggunakan mobil dan sepeda motor, mereka harus bayar uang tips. (hs/bss).