Beritasulsel.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama Organisasi Kesehatan Kota Parepare menyatakan sikap terkait fitnah terhadap tenaga kesehatan (Nakes) di tengah pandemi Covid-19. Hal itu digelar di Barugae Rujab Walikota, Selasa (9/6/2020).
Ketua IDI Kota Parepare, dr Ibrahim Kasim menjelaskan, pernyataan sikap tersebut menindaklanjuti terkait isu yang berkembang terkait rumah sakit mencari keuntungan di tengah pandemi covid-19, dan dinilai berpotensi menjadi malapetaka bagi masyarakat luas.
“Isu ini sangat meresahkan. Dimana dampak dari isu ini nyata menyebabkan penyebaran virus menular dengan cepat. Padahal yang kita butuhkan adalah persatuan dan kesabaran menghadapi wabah tersebut,” ujar Ibrahim Kasim, yang akrab disapa dr Ibe.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
dr Ibe mengingatkan, kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi akan berita hoax yang sengaja memicu keributan. Ia juga berharap aparat hukum dapat menindaklanjuti oknum penyebar berita hoax tersebut.
Adapun pernyataan sikap tenaga kesehatan di Kota Parepare yaitu :
1. Bekerja berdasarkan Sumpah Profesi dan Kode Etik Profesi masing masing yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, kejujuran dan profesionalisme.
2. Berkomitmen mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease ( Covid – 19 ).
3. Segala protokol pelayanan kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh tenaga medis telah dilaksanakan berdasarkan aturan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease ( Covid – 19 ) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Bulan Maret 2020.
4. Keberatan dengan segala ujaran kebencian, fitnah serta ancaman kepada Tenaga Kesehatan dalam bentuk apapun.
5. Keberatan dengan berita tidak benar di media sosial tentang adanya tuduhan kepada tenaga kesehatan yang menganggap bahwa pelayanan kesehatan di era pandemi Covid ini sebagai Lahan Bisnis.
6. Semua berita tidak benar tersebut merupakan tindakan sewenang wenang terhadap tenaga kesehatan.
7. Mendesak kepada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan untuk menindak tegas dan memberikan sanksi hukum sesuai Undang Undang yang berlaku kepada penyebar ujaran kebencian, fitnah, ancaman dan berita tidak benar dalam bentuk apa pun.
8. Mendesak pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk bertindak tegas dalam menyikapi ujaran kebencian, fitnah serta ancaman yang ditujukan kepada tenaga kesehatan dalam bentuk apapun.
9. Mendesak Pemerintah Sulawesi Selatan untuk secara aktif memberi edukasi kepada masyarakat berdasarkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid – 19 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kementerian Kesehatan RI.
10. Mendukung perjuangan seluruh tenaga kesehatan yang telah melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
11. Mendesak Pemerintah, TNI, POLRI menjamin keamanan Tenaga Kesehatan dalam menjalankan tugasnya baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di luar fasilitas pelayanan kesehatan.
12. Mengharapkan kepada semua elemen masyarakat untuk bersama sama bahu membahu melawan Covid-19. (RIS/BSS)