(Tersangka BI, foto: ist)
Beritasulsel.com – Banyak cara yang dilakukan para pemuja nafsu syahwat untuk memuluskan aksinya, tak tanggung tanggung bahkan sampai menjual nama nama pejabat.
Salah satunya terjadi di Provinsi Gorontalo. Ironisnya, pelaku adalah seorang tukang bentor (Becak Motor) yang mengaku sebagai gubernur lalu memperdaya sejumlah wanita cantik untuk ditiduri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologisnya, pelaku yang diketahui berinisial BI (45) warga Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menyamar sebagai Gubernur di media sosial facebook. Pelaku menggunakan facebook atas nama Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.
Setelah itu, pelaku mengincar cewek cewek cantik lalu diajak berteman di facebook, chating, lalu berlanjut ketemuan langsung. Saat ketemuan pelaku mengaku sebagai Gubernur, korban yang terperdaya lalu diajak berhubungan badan.
Bukan hanya itu, pelaku lalu memanfaatkan kelalaian korban untuk membawa lari barang berharga korban. Aksi pelaku baru terendus setelah salah satu korban melapor ke Polisi. Polisi lalu bergerak dengan berpura pura sebagai korban lalu pelaku diringkus.
“Akibat perbuatannya, pelaku terancam dengan jeratan pasal 372 dan 378 KUHP tentang Penggelapan dan Penipuan. UU ITE tidak diikutsertakan mengingat pelaku melakukan aksi penggelapan dan penipuan secara langsung” kata Kasat Reskrim Polres Kota Gorontalo AKP Handy Senonugroho, Rabu (21/11).
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie beterima kasih atas gerak cepat aparat Polres Gorontalo Kota. Ia berharap aksi penipuan dengan menggunakan nama pejabat tidak terjadi lagi karena dapat merugikan banyak orang.
“Yang jelas saya merasa dirugikan. Nama baik saya dan jabatan saya. Apalagi yang dilakukan oleh oknum tersebut sangat memalukan. Oleh karena itu saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas penangkapan yang dilakukan oleh jajaran Polres Gorontalo Kota,” jelas Rusli.
Gubernur Rusli menghimbau kepada warga Provinsi Gorontalo agar tidak mudah percaya dengan aksi penipuan melalui media sosial. Ia juga menegaskan bahwa sejak tahun 2016 sudah tidak menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter.