Makassar, Sulsel – Banyak catatan penting yang menjadi perhatian di Kota Makassar. Hal ini pun harus menjadi tugas penting bagi calon Walikota Makassar untuk merealisasikan itu.
Apalagi diketahui, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur.
Diketahui, pada Desember 2020 mendatang akan dilangsungkan Pilkada serentak, salah satunya untuk pemilihan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Catatan penting untuk Kota Makassar, mulai dari segi infrastruktur bagi warga kepulauan, hingga persoalan pendidikan karakter anak.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meminta, bahwa calon Walikota Makassar nantinya perlu menghadirkan solusi-solusi yang dibutuhkan terlebih bertujuan untuk masyarakat banyak.
“Kita sudah paham bersama permasalahan Kota Makassar. Ini sudah jadi rahasia umum. Jika ditanya apa solusi dibutuhkan untuk Makassar,” ujarnya.
Beberapa persoalan itu di wilayah kepulauan, kata dia, seperti listrik, air minum, dan akses jalan. Wilayah kepulauan itu, diantaranya Pulau Lakkang, Samalona, Lae-Lae dan wilayah kepulauan lainnya di Makassar.
“UPTD harus dibuat khusus memastikan listrik stabil dengan jaringan kabel bawah laut atau listrik bawah laut (submarine power cable installation) untuk wilayah kepulauan. Memperhatikan persoalan diseminasi teknologi Arsinum (Air Siap Minum), teknologi ini mampu mengubah air payau menjadi air siap minum,” jelasnya.
Dirinya pun menyarankan, adanya dibangun akses untuk ruas jalan Tello-Pulau Lakkang sekitar 5 km. Sekaligus penangkal banjir untuk Tello Baru sab Jalan Inspeksi Kanal Tallo.
Ia pun menyampaikan, bahwa Walikota terpilih perlu menyiapkan solusi untuk mengatasi masalah banjir di beberapa titik di Kota Makassar. “Perlu dibuat pompa dan perpipaan anti banjir diseluruh titik langganan banjir menuju kanal disertai pintu air, seperti di Antang, Kec. Wajo dll. Juga untuk mapping peta (pemetaan) saluran drainase dan rehab tuntas untuk sistem drainase,” paparnya.
Andi Sudirman menyarankan agar dibuatkan green investasi untuk sistem persampahan menjadi energi.
“Dibutuhkan pula program untuk pelayanan dokter keliling, bedah rumah kumuh. Serta persoalan pendidikan karakter akhlak generasi perkotaan,” pintanya. (*)