Siap Gelar PTM, Pemkot Parepare Prioritaskan Protokol Kesehatan

- Redaksi

Kamis, 10 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Parepare, Sulsel – Pemerintah Pusat sudah membolehkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas pada tahun pelajaran baru, Juli 2021.

Meski sudah ada lampu hijau dari Pusat, Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) masih melakukan kajian terhadap Pembelajaran Tatap Muka itu.

Menjadi prioritas Disdikbud Parepare adalah jaminan keamanan siswa dan penerapan protokol kesehatan secara ketat di Satuan Pendidikan atau sekolah-sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini diungkap Kepala Disdikbud Parepare, Arifuddin Idris, Rabu, 9 Juni 2021. “Masih dalam kajian (PTM). Tentu menjadi pertimbangan kami adalah jaminan keamanan siswa, dan kesiapan sekolah khususnya terkait sarana dan prasarana serta penerapan protokol kesehatan secara ketat,” ungkap Arifuddin.

Meski diakui sudah banyak pihak termasuk orang tua siswa yang mendorong PTM, namun Arifuddin menekankan, Pemkot khususnya Disdikbud tidak ingin gegabah. Perlu kajian secara matang sebelum PTM diterapkan.

“Apalagi ada studi di RSCM yang menyebutkan 40 persen anak meninggal karena kasus Covid-19, tentu itu menjadi kecemasan kami juga, meski di Parepare belum terjadi. Makanya semuanya harus diantisipasi sedini mungkin. Semua harus siap dulu sebelum PTM diterapkan,” tegas Arifuddin.

Kebijakan pembelajaran tatap muka terbatas ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga telah mewajibkan Satuan Pendidikan untuk menyediakan layanan tatap muka terbatas.

Meskipun demikian, tetap ada opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sebab untuk menerapkan protokol kesehatan, pembelajaran tatap muka maksimal hanya 50 persen dari jumlah siswa.

“Mau tidak mau, selesai vaksinasi ada opsi tatap muka terbatas. Selain itu harus melalui sistem rotasi, tatap muka, dan PJJ,” kata Nadiem. (*)

Berita Terkait

Andi Amran Sulaiman Terpilih jadi Koordinator Presidium Himpuni
Terpilih sebagai Koordinator Presidium HIMPUNI, Mentan Amran Dorong Kolaborasi untuk Wujudkan Indonesia Super Power
Himpuni Ingin Kongkrit Bantu Program Pemerintah Swasembada Pangan dan Koperasi
27 Jurnalis Parepare Ikuti Uji Kompetensi Wartawan
Hadiri Ramah Tamah Mentan Amran, Tasming Hamid Dukung Penuh Program Strategis Nasional
Jamu Gubernur, Wagub dan Seluruh Kepala Daerah Terpilih se-Sulsel, Mentan Ajak Kolaborasi Untuk Jadi Yang Terbaik
Menteri, Wamen dan Direktur BUMN Dijadwalkan Jadi Pembicara di Rembuk Himpuni
Tasming Hamid dan Hermanto Ikuti Gladi Kotor Jelang Pelantikan di Istana Negara

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:37

Andi Amran Sulaiman Terpilih jadi Koordinator Presidium Himpuni

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:53

Terpilih sebagai Koordinator Presidium HIMPUNI, Mentan Amran Dorong Kolaborasi untuk Wujudkan Indonesia Super Power

Jumat, 21 Februari 2025 - 07:33

Himpuni Ingin Kongkrit Bantu Program Pemerintah Swasembada Pangan dan Koperasi

Jumat, 21 Februari 2025 - 06:38

27 Jurnalis Parepare Ikuti Uji Kompetensi Wartawan

Kamis, 20 Februari 2025 - 04:54

Hadiri Ramah Tamah Mentan Amran, Tasming Hamid Dukung Penuh Program Strategis Nasional

Berita Terbaru