Wajo, Sulsel- Penerima vaksin sinovac untuk pekerja publik khususnya jurnalis di Kabupaten Wajo berpotensi picu tidak tercapainya kekebalan komunitas sebagaimana diharapkan Menteri Kesehatan RI dan World Health Organization (WHO).
Sejauh ini capaian sebaran penerima vaksin sinovac ini, untuk kalangan jurnalis yang bertugas di Kabupaten Wajo kurang dari 50 persen. Estimasi ini diperoleh dari olah data jumlah jurnalis (wartawan) yang bertugas di Kabupaten Wajo yang berjumlah sekitar 40 orang dari berbagai media cetak dan online.
Menurut Kasubag Humas Kominfo, Asriani, jumlah wartawan yang terdata di Kominfo Kabupaten Wajo, sebanyak 40 orang dari berbagai media cetak dan online. “Sekitar 40 orang yang tercover di Kominfo Kabupaten Wajo,” tulis Asriani via aplikasi whats-up.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal, penyebaran virus covid-19 yang belum melandai, tak pelak strategi penanganan pandemi lebih diharapkan optimal sebagaimana vaksinasi untuk kalangan jurnalis di Wajo, berlangsung di Kodim 1406 Sengkang, Kamis (4/1).
Namun tanggap Pandemi Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo dengan sasaran penerima vaksin untuk kalangan jurnalis (wartawan), masih belum merepsentasikan capaian kekebalan komunitas khususnya sasaran wartawan yang bertugas di Wajo yang diharapkan nantinya melahirkan kekebalan imunitas terhadap virus corona.
Melihat sebaran penerima vaksin ini, besar kemungkinan potensi kekebalan komunitas yang diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo tidak tercapai.
Sejumlah awak media menilai harusnya Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo tidak mengejar kuantitas penyaluran vaksin Sinovac semata, tapi harus benar benar dilihat dari sudut pandang penanganan pandemi secara faktual dengan memetakan penerima vaksin dengan menghitung rasio tujuan yakni terciptanya kekebalan komunitas khususnya jurnalis.
Setidaknya, sejauh ini 17 anggota PWI Kabupaten Wajo menerima vaksin Sinovac. Namun, data yang dihimpun dari bank data Beritasulsel.com jumlah penerima vaksin ini, sebarannya kurang dari 50 persen sehingga dianggap sasaran kekebalan komunitas berpotensi tidak tercapai minus Sekretaris PWI Kabupaten Wajo, Abdul Wahab Limpo yang tidak lolos screening.
Sehingga berdasarkan data ini, total jurnalis yang menerima vaksin hanya 16 orang saja, artinya masih terdapat sekitar 60 persen jurnalis yang bertugas di Wajo berpotensi terpapar dan menyebarkan virus corona
Sementara itu, sejumlah awak media menyesalkan, harusnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, Drg. Armin M.Kes lebih dalam melakukan verifikasi faktual terkait sebaran penerima vaksin berdasarkan penanganan pandemi sesuai standar WHO dan Peraturan Menteri Kesehatan RI.
Sementara itu, awak media lainnya yang intens melakukan kegiatan kegiatan jurnalis di Kabupaten Wajo, belum tersentuh vaksin sinovac ini, seperti Harian Rakyat Sulsel, Harian Fajar, BeritaWajo, Klik Sulsel, Koran Sindo, Tribun Timur, Pembela.com, TV One, Kompas Terkini.com dan sejumlah media online lainnya.
Sementara awak media penerima vaksin yang didata oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, antara lain dari Media Sinergi, Zona Tipikor, Wajo Terkini, Celebesplusonline.com, Lintas Celebes, Bahana.com dan Bulusaraung Post.
Hasil pantauan media ini, tentang sejauh mana Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo melakukan verifikasi faktual terhadap penerima vaksin covid-19 ini, diperoleh data ada peserta vaksin dari kalangan LSM.
Beberapa awak media pun menilai fenomena ini merupakan disparitas di tengah pademic Covid-19. Mungkin secara dejure mengantongi kartu pers, namun secara defacto selama ini patut diduga tidak pernah terlihat melakukan aktivitas peliputan sebagaimana layaknya tugas-tugas jurnalistik, sehingga sasaran penerima vaksin dengan memetakan kelompok penerima kurang maksimal.
Padahal, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 84 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19), disusul surat edaran yang menegaskan bahwa Dinas Kesehatan di tingkat Kabupaten/kota melakukan pemetaan sasaran prioritas penerima vaksin sesuai dengan kriteria dan merencanakan fasilitas pelayanan kesehatan serta sumber daya lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayah masing-masing.
Sekadar diketahui, ditahap kedua ini, ada 21,5 juta lansia dan 16,9 juta petugas publik yang akan menerima vaksinasi COVID-19. Dilansir dari Instagram Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), beberapa penerima vaksin COVID-19 tahap ini di antaranya: lansia, tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, petugas keamanan, pelayanan publik, petugas transportasi, atlet, wartawan dan pekerja media, serta sektor pariwisata.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, Drg. Armin M.Kes yang dikonfirmasi di kantornya terkait pelaksanaan suntik vaksin untuk jurnalis, sedang berada di Kantor Inspektorat. “Ibu lagi keluar, ke Kantor Inspektorat karena ada urusan,” ujar seorang staf Dinas Kesehatan di ruang Kadis Kesehatan.(PRD)