Pemkot Parepare Berdayakan Masyarakat Melalui KIE Gerakan Peduli Obat dan Pangan Aman 

- Redaksi

Kamis, 12 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Parepare, Sulsel – Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang obat dan pangan aman, Pemerintah Kota Parepare pada 2020 membentuk Tim Koordinasi Pengawasan Obat dan Makanan (POM).

Itu sesuai Permendagri No 41 dengan melaksanakan kegiatan bertahap yang diutamakan yaitu pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Gerakan Peduli Obat dan Pangan Aman.

Sekda Kota Parepare selaku Ketua Pengawasan Obat dan Makanan lingkup Parepare, H Iwan Asaad mengatakan, KIE Gerakan Peduli Obat dan Pangan Aman ini dengan sistem pengawasan terpadu melibatkan OPD terkait. Itu meliputi sub-pengawasan produsen dan konsumen dan sub-pengawasan pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat sub-pengawasan konsumen di mana masyarakat memiliki kemampuan untuk dapat memilih obat dan pangan aman. Sehingga sistem pengawasan obat dan makanan berjalan sinergis dan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat,” ungkap Iwan Asaad.

Ini juga menjadi topik bahasan dalam Talkshow Web Seminar (Webinar) secara live streaming Pemkot Parepare dan Badan POM terkait pengawasan obat dan makanan sebagai upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat, Selasa, 10 November 2020. Sekda Iwan Asaad dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Parepare Dr Hj Halwatia menjadi narasumber dalam Webinar. Dari Provinsi, Kepala BBPOM Sulsel Dr Muhammad Guntur, dan Kabid Informasi dan Komunikasi BBPOM Sulsel Dra Erni Arnida Apt MH yang menjadi narasumber.

Dalam Webinar diulas mengenai pemberdayaan masyarakat melalui KIE tentang bagaimana cara memilih dan menggunakan obat, keamanan pangan, serta hasil pengawasan obat dan makanan di Parepare.

Pemberian KIE di Pasar Tradisional

Kepala BBPOM Sulsel Dr Muhammad Guntur mengemukakan, BPOM melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) terus berupaya untuk mencerdaskan masyarakat melalui kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di tengah masifnya penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat.

Hal ini juga, kata dia, merupakan implementasi dari salah satu Program Kerja Balai Besar POM (BBPOM) sebagai Unit Pelaksana Teknis BPOM yaitu menjalankan 3 Program Prioritas Nasional BPOM, salah satunya adalah Pasar Aman dari Bahan Berbahaya (PABB).

Itu karena pasar tradisional merupakan salah satu sarana publik yang masih tetap beroperasi setelah dikeluarkannya surat edaran tentang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia. Pasar tradisional yang menjual kebutuhan pokok dan bahan pangan segar saat ini masih ramai dikunjungi oleh masyarakat.

Sekda Iwan Asaad menekankan, untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19 di area pasar tradisional, Dinas Kesehatan dan UPTD Pasar melakukan kegiatan KIE bagi pedagang maupun masyarakat yang berkunjung ke pasar tradisional terkait tentang pencegahan penyebaran COVID-19 dan menekankan cara berjualan yang sehat.

Cara berjualan sehat itu, seperti penjual yang berjualan di pasar sehat dan memiliki suhu tubuh yang normal (tidak demam atau < 37,3oC). Kemudian, kebutuhan pokok maupun bahan pangan segar yang dijual di pasar bersih dan tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, maupun pewarna tekstil.

Penjual menggunakan APD yang sesuai seperti masker, sarung tangan, celemek, penutup kepala dan alas kaki tertutup.

Menerapkan physical distancing setidaknya 1-2 meter, meminimalisasi terjadinya antrean dan menghindari kontak langsung dengan setiap pelanggan atau pengunjung pasar.

Penjual selalu menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Melakukan pembersihan dan desinfeksi (jika perlu) secara berkala setiap sebelum maupun sesudah berjualan untuk meminimalisasi penyebaran virus yang tidak diketahui.

Menyediakan tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun, terdapat toilet, serta tempat sampah tertutup di area pasar.

“Dengan diadakannya kegiatan KIE ini secara rutin dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona di tengah masyarakat,” harap Iwan Asaad, mantan Plt Kepala Dinas Kesehatan Parepare.

5 Kunci Keamanan Pangan

Ada 5 kunci keamanan pangan yang merupakan pilar utama Sistem Pengawasan Obat dan Makanan yang ditetapkan oleh BPOM. Lima kunci keamanan pangan ini menjadi poin penting yang harus diterapkan oleh masyarakat sebagai salah satu upaya pencegahan Covid-19. (*)

Berita Terkait

Andi Amran Sulaiman Terpilih jadi Koordinator Presidium Himpuni
Terpilih sebagai Koordinator Presidium HIMPUNI, Mentan Amran Dorong Kolaborasi untuk Wujudkan Indonesia Super Power
Himpuni Ingin Kongkrit Bantu Program Pemerintah Swasembada Pangan dan Koperasi
27 Jurnalis Parepare Ikuti Uji Kompetensi Wartawan
Hadiri Ramah Tamah Mentan Amran, Tasming Hamid Dukung Penuh Program Strategis Nasional
Jamu Gubernur, Wagub dan Seluruh Kepala Daerah Terpilih se-Sulsel, Mentan Ajak Kolaborasi Untuk Jadi Yang Terbaik
Menteri, Wamen dan Direktur BUMN Dijadwalkan Jadi Pembicara di Rembuk Himpuni
Tasming Hamid dan Hermanto Ikuti Gladi Kotor Jelang Pelantikan di Istana Negara

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:37

Andi Amran Sulaiman Terpilih jadi Koordinator Presidium Himpuni

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:53

Terpilih sebagai Koordinator Presidium HIMPUNI, Mentan Amran Dorong Kolaborasi untuk Wujudkan Indonesia Super Power

Jumat, 21 Februari 2025 - 07:33

Himpuni Ingin Kongkrit Bantu Program Pemerintah Swasembada Pangan dan Koperasi

Jumat, 21 Februari 2025 - 06:38

27 Jurnalis Parepare Ikuti Uji Kompetensi Wartawan

Kamis, 20 Februari 2025 - 04:54

Hadiri Ramah Tamah Mentan Amran, Tasming Hamid Dukung Penuh Program Strategis Nasional

Berita Terbaru