Beritasulsel.com,Sinjai- Pemkab Sinjai melalui Dinas PUPR menargetkan pembangunan sejumlah ruas jalan Kabupaten termasuk di Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat yang masih berlapis tanah sepanjang belasan kilometer itu akan segera mulus ditahun 2026.
Kepala Dinas PUPR Sinjai, H. Haris Ahmad menyampaikan telah menganggarkan desain perencanaan ditahun 2024 ini. Tentunya, keseriusan Pemkab Sinjai terkait pemerataan pembangunan di wilayah terpencil menjadi skala prioritas untuk ditahun berikutnya.
“Untuk jalan di Desa Terasa tetap menjadi perhatian serius dari Pemerintah. Tahun ini Pemkab Sinjai telah mengajukan proposal untuk kegiatan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Kementrian karena ruas jalan tersebut membutuhkan anggaran besar,” ujarnya kepada beritasulsel.com, Senin (9/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, langkah nyata keseriusan Pemerintah Daerah Sinjai memperhatikan jalan di pelosok desa salah satunya adalah sudah adanya desain lengkap ruas jalan tersebut. Sisanya, menunggu kepastian sumber anggaran yang akan diberikan oleh pemerintah pusat.
“Jadi tinggal menunggu kepastian sumber anggaran apakah Inpres Jalan Daerah (IJD) atau DAK tahun 2026,” ungkap Mantan Kadis Perikanan itu.
Hanya saja, pembangunan ruas jalan di desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat akan dikerjakan secara bertahap. Sebab, butuh anggaran ratusan Miliar untuk menyelesaikan proyek jalan tersebut.
“Insa Allah, Jalan Desa Terasa yang masih berlapis tanah itu akan kita kerjakan secara bertahap untuk permohonan ke Kementerian kita upayakan pengaspalan sekitar 5-6 Kilometer untuk tahun 2026,” pungkasnya.
Sebelumnya, Warga Dusun Tonrong, Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan terus bersuara dan mengkritisi ketidakadilan dalam Pemerataan Pembangunan di daerahnya. Sepanjang belasan kilometer jalan yang kondisinya masih tanah belum juga mendapat perhatian dari pemerintah.
Ketidakpastian pembangunan jalan di Desa Terasa oleh Pemerintah Daerah Sinjai membuat warga melakukan perbaikan jalan secara swadaya. Perbaikannya pun memilah jalan yang dianggap berbahaya agar pengendara tak jatuh saat berkendara.
Syamsul, salah satu Warga Terasa lagi-lagi menyayangkan sikap Pemerintah Daerah Sinjai yang menilai desanya dianak tirikan soal pembangunan jalan. Padahal, sejak puluhan tahun jalan di wilayahnya hanya beralas tanah.
“Pemerataan pembangunan di Sinjai sebagai wujud keadilan yang semestinya didapatkan dari Pemerintah itu jauh panggang dari api meski warga taat bayar pajak,” bebernya.
Syamsul mengungkapkan jalan yang ada di daerahnya berstatus jalan kabupaten tidak pernah sama sekali tersentuh aspal apalagi rabat beton. Kondisi tersebut menghambat akses menuju pasar serta akses lainnya untuk dilalui warga termasuk anak sekolah terutama di musim penghujan. (***)