PAM Tirta Karajae Parepare Antisipasi Dampak Kemarau

- Redaksi

Senin, 19 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com – Perumda Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare akan menerapkan sistem pendistribusian air baku secara bergilir kepada pelanggan.

Hal itu dikarenakan, air di Sungai Karajae sudah berkurang yang merupakan salah satu sumber air baku PAM Tirta Karajae, selain dari pada sumur dalam.

Itu disebabkan dengan masuknya musim kemarau, sehingga beberapa wilayah di Kota Parepare, khususnya daerah Pelayanan Instalasi Pengolahan air (WTP) IPA Sungai Karajae yang berada di Kecamatan Bacukiki, Bacukiki Barat, sebagian Ujung, dan sebagian Kecamatan Soreang terdampak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Karena itu, kami mengimbau kepada semua pelanggan untuk bijak dan menghemat menggunakan Air PDAM dan diharapkan juga di siapkan tandong,” kata Direktur PAM Tirta Karajae Parepare Andi Firdaus Djollong melalui Manajer Teknik dan Operasi, La Odi, Minggu, 18 Agustus 2024.

Menurutnya, pendistribusian air harus di lakukan secara bergilir untuk mencukupi kebutuhan sehari hari pelanggan.

“Dan kami juga siap mensuplay air dengan menggunakan mobil tangki, dengan menghubungi layanan dan aduan PAM Tirta Karajae,” ujarnya.

Sebab, kata dia, PAM Tirta Karajae telah mengambil langka-langka preventif, juga melakukan perbaikan bendung, jaringan pipa di beberapa wilayah diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi air dan mengurangi kebocoran yang selama ini menjadi masalah utama.

“Meskipun berbagai upaya, telah dilakukan tantangan kekeringan di Kota Parepare masih membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Kurangnya air baku yang di akibatkan kemarau bukan hanya tanggung jawab PDAM, tetapi juga memerlukan kerja sama pemerintah daerah dan masyarakat,” jelasnya.

Sebab, kata dia, dengan kondisi geografis yang salut dan sumber air baku terbatas di Kota Parepare, solusi jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur terutama bending yang jebol akibat bencana alam banjir pada tahun 2022 lalu, sampai sekarang belum ada perbaikan dari Kementerian PUPR dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan jeneberang dan pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif menjadi sangat penting.

Karena itu, dia berharap, dengan perbaikan jaringan dan sistem pendistribusian yang lebih efisien, serta pembangunan infrastruktur air yang memadai, diharapkan masalah kekeringan dapet diatasi dan kebutuhan air bersih aman, masyarakat dapat terpenuhi. (*)

Berita Terkait

Lapas Parepare Donor Darah Peringati Hari Pengayoman Ke-79: Hasilnya 25 Kantong
Napi Parepare Dituding Pemilik 5 Ball Sabu Tangkapan Polres Luwu, Begini Kata Kalapas
Lidik Pro Desak Kejari Sidrap Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Ketua DPRD Sidrap: Jangan Ulur-ulur Waktu
Eks Kepala Unit Pegadaian Cabang Perumnas Parepare Dijebloskan ke Penjara
Oknum Polisi Di Parepare Dilapor Usai Aniaya Istrinya Pakai Kayu, Kepalanya Dibenturkan Ke Tembok
Direktur PBH BAIN HAM RI Provinsi Sulsel dan PUSPA Parepare, Sukses Melaunching Program “Jagai Anakta”
KPP Pratama Parepare Sita Ruko Senilai Rp1M Milik Penunggak Pajak
Kebakaran di Parepare Sulsel 8 Unit Rumah Ludes

Berita Terkait

Senin, 19 Agustus 2024 - 15:01

PAM Tirta Karajae Parepare Antisipasi Dampak Kemarau

Selasa, 6 Agustus 2024 - 22:39

Lapas Parepare Donor Darah Peringati Hari Pengayoman Ke-79: Hasilnya 25 Kantong

Selasa, 6 Agustus 2024 - 08:38

Napi Parepare Dituding Pemilik 5 Ball Sabu Tangkapan Polres Luwu, Begini Kata Kalapas

Senin, 5 Agustus 2024 - 09:38

Lidik Pro Desak Kejari Sidrap Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Ketua DPRD Sidrap: Jangan Ulur-ulur Waktu

Rabu, 17 Juli 2024 - 17:17

Eks Kepala Unit Pegadaian Cabang Perumnas Parepare Dijebloskan ke Penjara

Berita Terbaru