Bulukumba – Pria bernama Andi Bausa, warga Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, melaporkan kepala sekolah (Kepsek) Madrasah Tsanawiyah (Mts) Negeri Bontomanai, inisial ANS, ke Polres Bulukumba.

Pria berusia 43 tahun tersebut mengaku sudah tidak tahan melihat tingkah ANS. “Saya sudah tidak tahan melihat tingkahnya. Dia (ANS) menganiaya anakku inisial AT, di sekolah,” ucap Andi Bausa, kepada Beritasulsel jaringan Beritasatu.com, ditemui dikediamannya, Minggu (7/9/2025).

“Pertama, dia menganiaya AT, dengan cara diinjak kemudian menghukumnya dengan cara push up. Waktu itu, saya mau melapor tapi dia minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi, jadi saya maafkan,” imbuh Andi Bausa menerangkan.

Tapi, lanjut dia, ANS tidak menepati janjinya. Baru baru ini, tepatnya pada hari Rabu 16 Juli 2025, ANS diduga menganiaya lagi AT, mukanya ditampar hingga lebam.

Bukan hanya AT, rekan sekelas AT juga diduga dianiaya, hanya saja anak tersebut enggan melapor dan hanya menjadi saksi atas laporan Andi Bausa.

“Jadi pada kejadian yang kedua ini, anak saya ditampar, temannya juga dianiaya. Hanya saja, temannya itu tidak mau melapor dan hanya mempercayakan ke saya dan bersedia menjadi saksi atas laporan saya,” pungkasnya.

Terpisah, ANS yang dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya dilapor ke Polres Bulukumba dan sedang berproses.

Tapi, ANS membantah telah menganiaya AT. Ia menjelaskan bahwa awalanya hanya menyuruh AT berolahraga dengan cara berlari dan push up.

“Dia bilang saya injak padahal tidak, saya hanya menyuruh lari lari serta push up. Tapi itu bukan hukuman melainkan olahraga,” tutur ANS, Senin (8/9).

“Pada kasus kedua atau yang dilaporkan ini, saya tidak menampar AT. Ceritanya begini, saat itu saya rapat lalu ada temannya yang keluar dari kelas. Jadi saya datangi lalu saya tunjuk tunjuk AT karena dia (AT) yang bertanggung jawab karena dia ketua kelas,” terang ANS.

“Andaikata dia (Andi Bausa) melaporkan saya saat kejadian awal itu, saya tidak mungkin melakukannya lagi. Karena saya pasti takut bahwa ternyata apa yang saya ajarkan ke AT itu ternyata salah,” pungkas ANS. (***)