Koalisi Advokasi Jurnalis Sulsel Gelar Aksi Damai depan PN Makassar

- Redaksi

Kamis, 25 April 2024 - 14:57

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koalisi Advokasi Jurnalis Sulsel Gelar Aksi Damai depan PN Makassar

Koalisi Advokasi Jurnalis Sulsel Gelar Aksi Damai depan PN Makassar

Beritasulsel.com – Puluhan jurnalis di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tergabung dalam Koalisi Advokasi Jurnalis (KAJ) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar aksi damai di depan Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Kota Makassar, Jalan RA Kartini, Kamis, 25 April 2024.

Koalisi Advokasi Jurnalis merupakan kaolisi dari empat organisasi pers, yakni Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulsel, Aliansi Jurnalis Indepnden (AJI) Kota Makassar, dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kota Makassar, dan Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel.

Puluhan jurnalis di Kota Makassar, menggelar aksi damai merespons sidang lanjutan gugatan dua jurnalis di PN Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua KAJ Sulsel Andi Muhammad Sardi mengatakan, Pers adalah lembaga atau institusi yang lahir dari masyarakat untuk mengontrol kekuasaan. Pers juga memainkan fungsi sebagai pengontrol kekuasaan. Fungsi itu mengharuskannya tampil independen dan tidak memihak.

Namun dalam kenyataannya, pers kerap mendapat ancaman hingga gugatan perdata terkait karya jurnalistiknya. Sengketa tentang Pencemaran Nama Baik, sengketa tentang Kesalahan dan Kekeliruan Pemberitaan, dan sengketa tentang Pemberitaan Pers Yang Melanggar Kode Etik.

“Sengketa-sengketa ini harusnya diselesaikan Di Luar Jalur Pengadilan dengan memanfaatkan lembaga Dewan Pers, upaya hukum Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi, Fasilitasi, Penilai Independen, dan Arbitrasi,” kata Sardi.

Ia mengatakan, pemidanaan seorang jurnalis atas karya jurnalistik yang dihasilkannya, tentu merupakan preseden buruk bagi sistem kemerdekaan pers di Indonesia.

“Di makassar, dua media daring, yakni herald.id dan inikata.co.id, beserta dua wartawan dan narasumbernya digugat oleh lima orang mantan Staf Khusus (Stafsus) diera Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Nominal gugatannya mencapai Rp700 miliar,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, kelimanya merupakan mantan Stafsus Gubernur Sulsel atau eks pejabat publik. Penggugat mengajukan perdata ke Pengadilan Negeri Makassar dengan tuntutan ganti rugi materiil yaang berlebihan serta tidak menganggap keberadaan dewan pers sebagai pihak mediator yang diakui negara pada setiap kasus sengeketa pers.

Diketahui Masing masing tergugat digugat senilai Rp100 miliar. Gugatan dilayangkan atas pemberitaan yang menyudutkan para penggugat, dengan judul berita, ‘ASN yang di non-jobkan di era kepemimpinan gubernur Andi Sudirman Sulaiman diduga ada campur tangan Stafsus’,diterbitkan pada 19 September 2023 saat konferensi pers.

Meskipun telah diberikan hak jawab, penggugat bersikukuh itu adalah pelanggaran. Meskipun dewan pers telah merekomendasikan dua media tergugat melakukan permintaan maaf yang telah dimuat serta Hak Jawab.
Hal itupun telah diatur dalam Pasal 15 ayat (2) UU Pers, yang berkaitan dengan Hak Jawab, Hak Koreksi, dan dugaan pelanggaran terhadap Kode Etik Jurnalistik.

Dengan berjalannya kasus sengketa pers ini di pengadilan negeri makassar, maka kami dari Koalisi Advokasi Jurnalis [KAJ] Sulawesi selatan, yakni AJI Makassar, IJTI Sulsel, PFI Makassar, PJI Sulsel dan LBH Pers Makassar. Akam terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

Empat organisasi profesi ini mengawal melalui non litigasi, mengingat adanya dua jurnalis yang ikut digugat. Lbh pers makassar mendampingi perusahaan media yang digugat, untuk pembuktiannya di depan hakim pengadilan. Jika penggugat keliru mengajukan gugatan karya jurnalistik.

Aksi jurnalis damai di depan pengadilan negeri makassar, sebagai salah satu bentuk kampanye dari koalisi advokasi jurnalis Sulawesi selatan bersama lbh pers makassar atas gugatan yang dilayangkan mantan pejabat publik.

Tindakan itu dianggap sebagai upaya pembungkaman dan menebar teror bagi jurrnalis dalam membuat berita. Nilai materil gugatan perdata yang diajukan di pengadilan negeri makassar juga dianggap berlebihan. Aksi jurnalis damai ini juga untuk mengingatkan para pejabat publik sebagai akuntabilitas publik, sewajarnya mereka harus dipantau oleh masyarakat melalui peran jurnalis. ***

Berita Terkait

Jaksa Masuk Sekolah, Kasi Penkum Kejati Sulsel Kunjungi Ponpes DDI Abrad Makassar
Sabu 30 Kg yang Ditangkap di Barru Ternyata Sudah ada 17 Kg yang Lolos ke Sidrap
PT Almarwah Fitri Wisata Gelar Manasik Haji, Jamaah Diingatkan Untuk Luruskan Niat dan Perbanyak Ibadah
Viral, Emak emak di Makassar Usir Penagih Hutang Pakai Parang Panjang
Saksi Ahli Dewan Pers Dihadirkan Pada Sidang Gugatan Rp700 Miliar ke 2 Media di Makassar
IRT di Makassar Dibunuh Suami 6 Tahun Silam, Mayatnya Dicor Semen di Dalam Rumah
Staf Ahli Jaksa Agung RI Membuka Secara Resmi Pra-Musrenbang 2024 Untuk Wilayah Kejati se-Sulsel
Jaksa Agung Berikan Apresiasi untuk Kejaksaan Tinggi Sulsel di Acara CNN Indonesia Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 3 Mei 2024 - 16:33

Konferensi Pers KPU Parepare Terkait Jumlah Syarat Minimal dan Persebaran Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan

Jumat, 3 Mei 2024 - 16:01

DPRD Kota Parepare Rakor Persiapan Pelantikan Caleg Terpilih

Kamis, 2 Mei 2024 - 19:24

Pemkot Parepare Peringati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024

Kamis, 2 Mei 2024 - 19:16

Pj Wali Kota Akbar Ali Serahkan Langsung Donasi Sumbangan Pelajar SD dan SMP kepada Korban Bencana Alam di Toraja

Kamis, 2 Mei 2024 - 16:16

Akbar Ali Ucapakan Selamat Hari Pendidikan Nasional

Kamis, 2 Mei 2024 - 08:39

RSUD Andi Makkasau Parepare Ucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional

Kamis, 2 Mei 2024 - 04:57

Akbar Ali Ikuti Syawalan Persyarikatan Muhammadiyah, Ajak Terus jadi Pemersatu Bangsa

Rabu, 1 Mei 2024 - 20:14

Pemkot Parepare Lepas Kontingen Musabaqah Tilawatil Qur’an

Berita Terbaru