Soppeng, Sulsel– Jaringan Advokasi Demokrasi (JADI) Sulsel, nilai capaian partisipasi pemilih pada Pilkada di 12 Kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan akan kesulitan mencapai target.
Menurut Koordinator Advokasi JADI Sulsel, Abdul Rasyid SH, kepada
beritasulsel.com, Pilkada 12 Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan harus dilihat dari sudut variabel yang beragam. Yang pertama soal tingkat partisipasi pemilih, yang kedua soal protokol kesehatan pada musim pandemi covid-19, dan yang ketiga pendekatan keamanan.
Menurut mantan Ketua Panwaslu Soppeng ini, partisipasi KPU RI sudah menetapkan target capaian partisipasi pemilih secara Nasional sebesar 77, 5 persen, bagi penyelenggara tentu target itu diupayakan dicapai. “Akan tetapi harus dilihat secara rasional karena adanya faktor non teknis yang mempengaruhi tidak tercapainya target tersebut diantaranya adanya pandemi covid-19 yang dipastikan
berkonstribusi akan mempengaruhi tidak tercapainya partisipasi pemilih khususnya Pilkada di Sulawesi Selatan,” tandas Abdul Rasyid, usai mencoblos di salah satu TPS di Kabupaten Soppeng, Rabu 9 Desember 2020.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Rasyid, adanya dua daerah yang bertarung melawan kolom kosong yakni Kab. Gowa dan Kab. Soppeng yang dipastikan tingkat partisipasi akan rendah karena tidak adanya alternatif pilihan figur selain Paslon itu sendiri. Soal Kedua adalah, Pandemi Covid 19 menimbulkan trauma yang luar biasa bagi masyarakat, sekalipun penyelenggara teknis telah berupaya maksimal melakukan sosialisasi soal protokol kesehatan serta jaminan keamanan kesehatan.
“Keselamatan nyawa tetap menjadi alasan warga tidak datang memilih karena faktanya Covid 19 masih ada tidak terkecuali di dua daerah yang bertarung dengan kolom kosong,” ungkap mantan Komisioner KPU Soppeng Divisi Hukum ini.
Lalu bagaimana dengan stabilitas politik? Menurut Rasyid, di beberapa tempat seperti Makassar, Kab. Barru, Bulukumba serta, Luwu Utara rentang terjadi konflik horisontal apabila tidak di lakukan langkah preventif, indikasinya sudah terlihat dari awal, rivalitas calon sangat kental dan bisa jadi berujung sengketa pemilihan.
PILKADA SOPPENG
Pelaksanaan Pilkada Soppeng berjalan lancar meski tingkat partisipasi pemilih
capaian targetnya cukup kesulitan, Rabu 9 Desember 2020. Vouter’s (pemilih) terkendala faktor cuaca, pemilih pemula rentang tidak datang memilih karena sedang musim hujan. “Bertarung melawan kolom kosong memicu tingkat partisipasi akan rendah karena tidak adanya alternatif pilihan figur selain Paslon itu sendiri,” pungkas Rasyid, yang juga Direktur LBH Cita Keadilan Sulsel.(PRD)