Barru, Sulsel – Setelah genap dua pekan dilantiknya Direktur Perseroda Samudera Nusantara Barru, sebagai Perusahaan yang akan membidangi kepelabuhanan dan pelayaran. Kali ini, Pemda telah menuntaskan Fisibility Study atau Kajian Kelayakan atas Perseroda yang didesain sebagai induk semua jenis usaha (Holding company).
Tim Ahli dari para intelektual akademisi, ekonom dan peneliti dari P2KP Universitas Hasanuddin, menyusun dokumen perseroda Barru yang kedua. Tim P2KP kemudian memaparkan Seminar Akhir Kajian Pendirian BUMN bersama segenap Kepala Perangkat Daerah terkait.
Sekretaris Daerah Barru, Dr. Ir Abustan AB M.Si membuka kegiatan ilmiah ini mewakili Bupati Barru di Ruang Rapat Bappeda Barru, Selasa (8/12/2020) siang tadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam arahannya, Abustan menyampaikan terima kasih kepada Tim Penelitian, Pengembangan dan Kebijakan Daerah (P2KP) Unhas, yang melaksanakan seminar akhir dalam mewujudkan Perseroda sesuai harapan yang didalamnya ada beberapa jenis usaha.
“Kenapa kita harapkan hadir Perseroda, untuk hadapi tantangan global dan peluang untuk berinvestasi melalui Perseroda terbuka lebar,” ujar lulusan Doktor IPB Bogor menyebutkan setidaknya dua alasan mendasar dibentuknya Perseroda, yang keduanya akan diberikan penyertaan modal dan diusahakan operasional tahun depan.
Menurut Abustan, yang juga Eks Kepala Bappeda bahwa Perseroda adalah penopang perkembangan sektor perekonomian di sebuah Daerah.
“Kami yakin Barru akan maju kalau Perseroda hadir, apalagi didalamnya nantinya, ini akan dapat membuka usaha lagi,” sebutnya dihadapan para kepala perangkat daerah, Tim Ahli Unhas, Direksi Perseroda Samudra Nusantara Barru, serta beberapa pihak terkait.
Pelaksanaan seminar akhir ini, dalam upaya pendirian BUMD Barru yang diproyeksikan sebagai induk dari setiap jenis usaha di Daerah.
Nantinya, hasil study kelayakan menjadi administrasi dasar bagi daerah untuk menghasilkan dua sasaran. Kedua tujuan itu adalah dokumen kelayakan didirikannya Perseroda, dan sebagai dasar naskah akademik untuk penyusunan regulasi ranperda pendirian Perseroda.
Sementara, DR Mahyuddin dari Tim P2KP Unhas mengatakan, untuk mendirikan BUMD perlu kajian penyusunan pendirian BUMD dengan melibatkan komponen terkait.
“Semoga seminar ini berjalan lancar dan dokumennya segera rampung,” harap Tenaga Ahli P2KP Unhas ini.
Dipaparkannya secara terstruktur beberapa unit usaha yang prospek untuk dijadikan sebagai awal unit usaha, yakni di bidang Perdagangan, Pertambangan, Pariwisata, Pusat Distribusi Gas Alam, dan perseroan yang jadi wadah bagi Kawasan Ekonomi Khusus nantinya.
Dari kelima unit usaha yang dikaji dan jadi dasar operasional awal Perseroda ini, terdapat dua unit usaha yang prospek untuk membawa Barru menasional sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah secara signifikan. Yakni, sebagai perdagangan untuk pangan Ibukota negara baru di Kalimantan serta wadah bagi aktivitas ekonomi di Kawasan Emas Barru, untuk menangkap peluang ekspor impor. (Hum/Rill)