Beritasulsel.com, Jakarta – Seorang pria asal Pademangan ditangkap oleh Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara karena mengutarakan ujaran kebencian di media sosial.
Pria yang berprofesi sebagai sopir ojek online ini menghina Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, seorang tokoh Islam yang juga salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, tersangka yang berinisal MA tersebut mengkritik langkah pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi corona atau COVID-19.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Perlu kita sampaikan bahwa tersangka ini menyampaikan kritik melalui media sosial kepada Habib L, yang kita ketahui beliau adalah salah satu anggota Wantimpres,” kata Budhi dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis (2/4/2020).
Dalam kritikan tersangka tersebut kata Kapolres, tersangka bumbui dengan kata-kata hinaan kepada Habib Luthfi dan Presiden Joko Widodo. Akibat unggahannya tersebut, tak sedikit pihak yang merasa terhina termasuk pengikut Habib L.
“Termasuk membuat pengikut Habib L ini merasa ikut terhinakan karena guru beliau diejek ataupun dihina oleh tersangka ini,” ucap Budhi.
Kapolres melanjutkan, ditangkapnya tersangka ini setelah pihaknya menerima laporan dari organisasi masyarakat GP Ansor terkait unggahan tersebut. Anggota ormas tersebut sempat mencari keberadaan tersangka, namun polisi menangkapnya terlebih dahulu pada Rabu (1/3/2020).
“Akibat perbuatannya, MA dijerat pasal 28 juncto pasal 45 undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara,” pungkas Kapolres.