Beritasulsel.com – Wabup Sinjai, Hj. Andi Kartini Ottong menghadiri pelaksanaan Musyawarah Wilayah (MUSWIL) III Aliansi masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Sulsel bertema “Teguhkan Tekad, Perkokoh Kebersamaan, Wujudkan Masyarakat Adat di Sulsel yang berdaulat, Mandiri dan Bermartabat”.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Seminar Umum “Urgensi Percepatan Pengakuan Kedaulatan Hak Masyarakat Adat di Sulsel” yang berlangsung di Dusun Karampuang, Bulupoddo, Senin, (25/11).
Ketua Panitia, Wahyullah dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan regional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan gerakan masyarakat adat sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat pengakuan hak-hak masyarakat adat di Prov. Sulsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan lain dari kegiatan tersebut menurut Wahyullah adalah untuk mengkaji kembali kebijakan-kebijakan pemerintah baik yang berkontribusi langsung atau tidak terhadap upaya pengakuan hak-hak masyarakat adat dan merumuskan program kerja untuk para pengurus AMAN, 5 tahun kedepan.
Adapun peserta yang hadir pada kegiatan tersebut berjumlah 148 orang, diantaranya AMAN Toraya, Massenrengpulu, Gowa, AMAN Sidrap, AMAN Sinjai, AMAN Maros, dan AMAN Majene.
Sambutan Dewan AMAN, H. Mansyur Embas mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi dimana AMAN merupakan Organisasi Adat terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Wabup Sinjai, Hj. Andi Kartini Ottong dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya dan penghargaan kepada seluruh jajaran aliansi Masyarakat Adat Nusantara yang telah memberikan kontribusi terhadap keberadaan serta pengembangan kesadaran masyarakat Kabupaten Sinjai terhadap kedaulatan dan kemandirian Masyarakat Adat.
“Semoga dengan kegiatan ini mampu menghadirkan kepengurusan yang lebih solid, lebih kuat serta lebih semangat untuk terus mendorong dan ikut berperan dalam mempertahankan tatanan Masyarakat Adat yang ada dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan”, ungkap Andi Kartini.
Ditempat yang sama, Staf Ahli Gubernur Sulsel, H. Mustari Soba menyampaikan bahwa Provinsi Sulsel merupakan wilayah yang terdapat keragaman suku, budaya, dan adat-istiadat yang berbeda-beda.
“Merawat nilai luhur budaya dan adat-istiadat adalah ibarat menjaga keberadaan indonesia. Hadirnya organisasi AMAN ini tentu dapat melakukan hal tersebut dimana AMAN hadir memperjuangkan hak-hak masyarakat adat”, ungkap Mustari.
Turut hadir Sekretaris Jenderal AMAN, para Forkopimda, para OPD se-Kabupaten Sinjai, para Perwakilan Organisasi dan Mitra, para Perwakilan Komunitas Adat se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. (Sambar)