Yogyakarta – Walikota Parepare, Taufan Pawe bersama sejumlah kepala OPD menghadiri event Indo Smart City Forum & Expo (ISCFE) 2021 yang digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). ISCFE 2021 satu rangkaian dengan kegiatan Rapat Kerja Teknis APEKSI 2021 sekaligus sebagai ajang membahas isu-isu terkini seputar Smart City.
ISCFE 2021 ini berlangsung tiga hari, mulai Rabu (13/10/2021) hingga Jumat (15/10/2021) dan dipusatkan di The Rich Jogja Hotel.
Mengusung tema “Membangun Ekosistem Smart City Berkelanjutan bagi Penanggulangan Pandemi”, event ini dihadiri oleh 50 wali kota se-Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadir sejumlah tokoh di antaranya Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian. Kemudian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Komunikasi dan Informasi RI Johnny Gerard Plate dan sejumlah pejabat lainnya.
Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Bima Arya mengatakan bahwa Kota Pintar (Smart City) merupakan kota yang mampu menggunakan sumber daya manusia, modal sosial dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi.
“Tentu dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat,” katanya.
Walikota Parepare, Taufan Pawe mengungkapkan bahwa Smart City adalah sebuah konsep kota pintar yang membantu masyarakat dalam mengelola sumber daya yang ada dengan efisien.
“Tujuan utama dari pembangunan sebuah (Smart City) adalah bagaimana kita melestarikan lingkungan, meningkatkan daya saing ekonomi dan membangun masyarakat modern yang madani dengan saling berhubungan antar-sistem dan terpadu untuk semua lapisan masyarakat dan antar-lembaga pemerintahan,” katanya.
Dalam kegiatan itu, Taufan Pawe akan memaparkan berbagai inovasi Pemerintah Kota Parepare dalam kaitannya dengan konsep Smart City.
Diantaranya LAPOR HATI
(Pencatatan Kelahiran dan Kematian),
merupakan media layanan untuk
mempercepat penerbitan akte kelahiran
maupun akte kematian dengan kerjasama
dengan Rumah Sakit/Fasilititas Kesehatan
lainnya, kerjasama kecamatan dan
Kelurahan.
Dinas PKP: Berdaya Srikandi Oleh
Srikandi, merupakan inovasi untuk
pemberdayaan perempuan pesisir oleh
perempuan lokal, melalui kegiatan
pendampingan dan pembinaan perempuan
pesisir dalam meningkatkan keterampilan
teknis produksi dan manajerial
pengelolaan usaha kelompok, sehingga
kelompok perempuan pesisir dapat
meningkatkan produksi dan
berkesinambungan, mutu hasil olahan,
jangkauan pemasaran dan pendapatan.
Dinas Lingkungan Hidup: Slogan 3R atau
Sampah Olah dengan Reuse, Reduce dan
Recycle (pemanfaatan sampah organik
sisa–sisa sayur–sayuran dan buah–buahan para pedagang/penjual di Pasar
Lakessi menjadi pupuk kompos).
DinasKesehatan: Si Vera Tangkas (Sistem
Verifikasi dan Validasi Pertanggungan
Kesehatan), suatu sistem yang dapat
melakukan verifikasi dan validasi
kepesertaan secara cepat dan dekat
dengan masyarakat dan memudahkan
masyarakat miskin dalam pendaftaran
kepesertaannya.
RSUD A Makkasasu: SALAMA’Ki (Sehat
dalam Genggaman Kita), salah satu upaya
pencegahan dan penyebaran Covid-19
dengan melakukan pembatasan pelayanan
kesehatan secara tatap muka adalah
konsultasi kesehatan jarak jauh
(telemedicine). (*)