Beritasulsel.com – Debat publik kedua calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulsel Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) dan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Minggu (10/11/2024), berlangsung lancar, meski ada insiden di luar arena debat.
Terlepas dari hal tersebut, dua kandidat membeberkan apa yang mereka lakukan terkait ekonomi infrastruktur dan sumber daya alam.
Hilirisasi menjadi program yang dilakukan Andi Sudirman Sulaiman sewaktu menjabat sebagai Gubernur Sulsel 2021-2023. Hilirisasi itu mulai dilakukan di tingkat petani, pekebun dan merambat menjadi UKM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Guru Besar Bidang Ekonomi Pertanian Unhas Prof Dr Ambo Ala menyampaikan bahwa program hilirisasi memang menjadi bukti nyata yang dilakukan Andi Sudirman Sulaiman saat menjabat gubernur Sulsel.
“Jadi hilirisasi itu Kata kuncinya multiplayer effect. ada nilai tambah,
Lapangan kerja terbuka, Lapangan kerja terbaik, dan itulah sebenarnya hilirisasi sangat dibutuhkan masyarakat,” ujar Prof Ambo Ala.
Contoh, katanya, di Sulsel produksi kakao cukup besar. Namun, jika petani hanya mampu menjual kakao setelah dipanen dengan bijinya saja, maka yakin saja tidak ada peningkatan nilai dari kakao itu untuk masyarakat.
“Coba pemerintah fasilitasi dan menjadikan sebuah kakao sebagai hilirisasi, maka itu akan berdampak besar. Jika biji kakao hanya dijual biasa maka dibelinya USD1 per kg. Tapi kalau dihilirisasi maka akan menjadi sebuah produk umkm yang menguntungkan masyarakat,” ujar Prof Ambo Ala.m
Sebelumnya, beberapa akademisi juga menyebut jika Andalan Hati mampu mengurai keberhasilan dan kerja nyatanya sesuai tema debat kedua. Bagi akademisi, paparan Andalan Hati jauh lebih realistis dan tidak mengawang.
Andalan Hati juga dinilai bicara soal fakta dan data yang sesungguhnya. Bukan baru sekadar konsep apalagi janji-janji yang muluk-muluk. (*)