Pro dan Kontra terkait aksi tarian erotis gelaran anniversary sebuah komunitas di Lapangan Hitam Pantai Seruni beberapa waktu lalu, menuai sorotan dari dua kelompok pemuda yang tergabung dalam dua Aliansi yang berbeda dan secara bersamaan melakukan aksi unjuk rasa didepan Polres Bantaeng. Rabu siang, (11 Januari 2022).
Di pintu masuk Polres Bantaeng, Aliansi Pergerakan Aktivis Daerah Menggugat (PADAM) yang digawangi Aldi Naba, Ilyas dan Danar ini menuntut Polres Bantaeng untuk segera menuntaskan kasus pornoaksi yang terjadi pada saat itu di Lapangan Hitam Pantai Seruni.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dihubungi via whatsapp, Aldi Naba mengatakan bahwa semestinya Kapolres Bantaeng mengambil langkah tegas untuk menangkap pelaku pornoaksi.
“Kasus ini sudah lama bergulir dan sampai saat ini belum jelas apa kendala penyidik untuk menuntaskannya”, kata Aldi Naba.
“Apalagi aksi tandingan yang terjadi hari ini merupakan tamparan keras untuk Polres Bantaeng karena Terlapor sudah terang-terangan bersikap di publik soal yang punya kaitan dengan pornoaksi”, tambahnya.
“Unjuk rasa dengan aksi buka baju yang teman-teman PADAM lakukan adalah bentuk protes terkait kasus pornoaksi yang belum selesai sampai saat ini”, jelas salah satu orator dari Aliansi PADAM ini.

Sedangkan di pintu keluar Polres Bantaeng, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Aliansi Dengar Amanah Rakyat (DANAR) yang digawangi oleh Yudha Jaya dan kawan-kawannya, melakukan aksi unjuk rasa menuntut Polres Bantaeng untuk segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku penyebar konten pornografi melalui media sosial.
“Beberapa alat bukti sudah kami serahkan ke Polres Bantaeng”, kata Yudha Jaya saat dihubungi media ini via whatsapp.
“Jika dalam seminggu ini tidak ada jawaban dari Polres Bantaeng terkait laporan kami, maka kami pastikan dalam waktu dekat setelah waktu yang kami berikan itu, kami akan melakukan aksi kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak”, tegas Yudha Jaya.
Pernyataan Yudha Jaya terkait penyebar konten pornografi ini juga termuat disalah satu media online di Kabupaten Bantaeng.
Di media online tersebut, Yudha Jaya dengan tegas mengatakan bahwa pelaku penyebar konten pornografi di sosial media itu jelas melanggar UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi Transaksi dan Elektronik dan juga melanggar UU Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi.
“DANAR desak Polres Bantaeng untuk segera proses hukum penyebar konten pornografi”, tegas Yudha Jaya.
Setelah aksi unjuk rasa digelar oleh kedua Aliansi ini, selanjutnya perwakilan dari Aliansi DANAR menemui Kasat Reskrim Polres Bantaeng untuk hearing dan kemudian selanjutnya disusul perwakilan dari Aliansi PADAM.
Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP RUDI S.E yang ditemui Beritasulsel.com pasca aksi dan menanyakan soal aksi unjuk rasa ini mengatakan kasus ini masih dalam proses.
“Untuk kasus yang dilaporkan Pak Danar dan kawan-kawan itu sudah tahap penyidikan, sedangkan kasus yang dilaporkan Pak Yudha dan kawan-kawan itu masih tahap penyelidikan”, kata Kasat Reskrim Polres Bantaeng.
“Dua kasus ini tetap berproses sesuai dengan tahapan-tahapannya dan sesuai dengan S.O.P kami di Kepolisian”, pungkas AKP RUDI S.E.