Beritasulsel.com – Beredarnya informasi sejumlah karyawan yang tidak lagi digaji oleh perusahaan PT. Panca Digital Solution (PDS) Luwu Timur, mendapat tanggapan serius dari DPRD Kabupaten Luwu Timur.
Ketua Komisi 3 DPRD Luwu Timur, Badawi Alwi, S.E, mengatakan, Senin mendatang pihaknya akan memanggil para karyawan yang tidak lagi digaji oleh perusahaan PT. PDS padahal masih bekerja begitu pun dengan yang telah mengundurkan diri karena gajinya sudah tidak dibayarkan.
“Insya Allah Senin mendatang kita panggil mereka (karyawan yang tidak dibayarkan gajinya) ke ruang rapat Komisi 3 untuk membahas masalah ini (gaji yang tidak dibayarkan,” ucap Badawi Alwi kepada beritasulsel.com, Senin (09/03/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh orang karyawan PT. Panca Digital Solution atau PDS yang beroprasi di Desa Harapan, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, mengaku sudah tidak menerima gaji selama 9 bulan.
Dua dari tujuh karyawan tersebut bahkan sudah meninggal dunia sedangkan gajinya semasa hidupnya belum dibayarkan. Tiga masih aktif bekerja meski tidak digaji dan dua telah mengundurkan diri.
“Yang masih aktif atas nama Ismail (60), Idul (62) dan saya sendiri atas nama Rasul (62). Sedangkan yang mengundurkan diri bernama Irwan Usman (33) dan Haeruddin (45). Dua sudah meninggal dunia bernama Abdi (63) dan Hamza (74). Gaji Abdi 2 bulan tidak dibayar, Hamza 5 Bulan tidak dibayar,” ucap Rasul kepada beritasulsel.com Kamis (05/03/2020).
Lebih lanjut Rasul mengatakan bahwa dirinya bersama dengan Ismail dan Idul, sudah 9 bulan tidak pernah digaji. Sedangkan Irwan Usman selama 4 bulan dan Haeruddin 3 bulan.
“Pihak perusahaan sepertinya lepas tangan dan sudah tidak mau ambil peduli terhadap gaji kami. Hal itu terbukti sudah dua kali kami surati untuk dilakukan rapat membahas gaji kami, tapi pihak perusahaan tidak pernah hadir,” ucap Rasul didampingi Ismail dan juga Idul sembari memperlihatkan lampiran surat yang dikirim ke pimpinan PT. PDS.
Rasul dan kawan kawan berharap, agar pemerintah setempat ambil peduli dan menindaklanjuti persoalan itu terutama pihak DPRD yang membidangi tenaga kerja. Karena bila tidak kata Rasul, dirinya bersama beberapa karyawan lainnya akan melakukan unjukrasa menuntut haknya selaku warga yang merasa didzolimi oleh perusahaan sementara pemerintah hanya diam.
Site manager PT. PDS, Citra Hayu yang dikonfirmasi beritasulsel.com melalui sambungan telpon di hari yang sama mengatakan bahwa saat ini perusahaan yang ia pimpin sedang dalam masa pailit sehingga tidak ada dana yang dipakai untuk menggaji para pekerja.
“Saat ini perusahaan kami pailit pak jadi tidak ada dana untuk menggaji mereka (Rasul dkk),” ucap Citra Hayu. (GGN/BSS)