Luwu Utara, Sulsel – DMC Ikatek Unhas bekerjasama dengan Pusat Studi Bencana (PSB UH) dan mahasiswa KKN Tematik Unhas, melakukan kegiatan Workshop Penyusunan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Kegiatan ini diberikan untuk 5 sekolah yang masuk dalam Kawasan Resiko Bencana di 5 Desa se-Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu Program Pengurangan Resiko Bencana sebagai upaya peningkatan kapasitas dan penguatan data kebutuhan Desa Tanggap Bencana (Destana) menuju Risiliensi Indonesia Tanggap Bencana, khususnya untuk Kecamatan Masamba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam upaya pengkajian resiko bencana dalam set up Satuan Pendidikan Aman Bencana tetap mengacu standar Permendikbud No. 33/2019 Tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Salah satu kegiatan yang harus terpenuhi dalam informasi rawan bencana adalah kajian resiko bencana untuk cluster SPAB.
Dalam tahap penyusunan dokumen kajian resiko bencana SPAB digunakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan para guru, tenaga pendidikan dan para siswa digunakan untuk mengantisipasi ancaman bencana dan meminimalkan korban jiwa, korban luka maupun kerusakan infrastruktur.
Oleh karena itu pada kegiatan workshop penyusunan dokumen kajian risiko bencana SPAB ini diharapkan kepada semua pihak terkait agar turut serta mengkaji data yang dibutuhkan dalam menyusun peta resiko dalam hal ini peta bahaya, peta kerentanan dan peta kapasitas sehingga Pemerintah Desa setempat dapat mewujudkan data bencana Desa Tanggap Bencana (Destana).
Amiruddin selaku Kades Maipi, memberikan apresiasi kepada Tim DMC IKATEK-UNHAS bersama mahasiswa KKN Tematik Unhas yang telah menyelesaikan set up Sistem Pendidikan Aman Bencana untuk SD 111 Maipi. “Dokumen yang telah disusun akan menjadi kelengkapan bagi dokumen Destana Maipi,” ungkapnya. (*)