Beritasulsel.com – Calon Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Muin Djalaluddin, bantah telah melakukan money politik bagi bagi uang di Desa Dengeng dengeng, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap.
“Berita itu fitnah, karena sejak awal saya memutuskan untuk maju sebagai calon legoslatif saya hindari yang namanya money politik,” ungkap Abdul Muin Djalaluddin ditemui di Kantor Bawaslu Sidrap, Sabtu malam (10/2/2024).
Dia menegaskan bahwa saat ini Bawaslu Kabupaten Sidrap sedang melakukan penelusuran terkait informasi dugaan bagi bagi uang di Desa Dengeng dengeng dan hasilnya akan disampaikan ke publik dalam dua atau tiga hari ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dua atau tiga hari ke depan Bawaslu akan sampaikan ke publik apakah informasi tersebut benar atau tidak, dan kalau ternyata tidak benar maka saya selaku pihak yang dirugikan akan melapor ke SPKT Polres Sidrap Undang Undang ITE,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Amplop berisi uang dan kartu nama Calon Legislatif (Caleg) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), beredar di Kabupaten Sidrap.
Kegiatan yang diduga money politik itu diketahui beredar di Desa Dengen dengen, Kecamatan Pitu Riase, Sidrap, pada hari Jumat 9 Februari 2024.
Dari informasi yang dirangkum, amplop tersebut berisi uang tunai sebanyak Rp250 ribu dan kartu nama Caleg Provinisi Partai Gerindra atas nama Abdul Muin Djalaluddin.
Informasi itu beredar juga di whatsApp Grup (WAG) dalam bentuk rekaman video yang diduga direkam oleh Ramli Langku, warga Desa Dengen dengen.
Ramli Langku yang dihubungi melalui telpon genggamnya membenarkan hal itu, dia mengatakan bahwa amplop tersebut diberikan kepada Nurhayati, warga Desa Dengen dengen.
“Setelah diberikan, pemberi amplop mendokumentasikan pemberiannya. Jadi di foto itu Nurhayati setelah diberikan uang. Sayangnya, tidak ada yang kenal dengan pemberi. Saya tanya berkali kali itu yang menerima amplop, tapi mereka bilang tidak kenal,” tutur Ramli Langku (sebelumnya ditulis Rahman Langku)
Atas informasi itu, sejumlah pihak menduga bahwa Abdul Muin Djalaluddin melakukan money politik.
Abdul Muin Djalaluddin yang dikonfirmasi melalui telpon genggamnya membantah hal itu, dia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyuruh timnya bagu bagi uang.
“Tidak ada itu pak, itu fitnah, uang operasional buat tim saja terbatas bagaimana mau bagi bagi uang, saya sarjana hukum dan pejuang anti korupsi, bagaimana mungkin saya mau melakukan praktek curang, lebih baik saya tidak duduk daripada dengan cara cara curang,” tutur Abdul Muin dikonfirmasi sesaat lalu.
“Saya siap dilaporkan ke bawaslu dan siap diperiksa, tapi bila tidak terbukti maka saya akan menggunakan hak saya untuk melakukan tuntutan balik,” imbuhnya.
Ditanya apa langkah langkah yang akan dilakukan setelah mengetahui ada amplop berisi uang dan kartu namanya beredar di Sidrap yang diduga money politik.
Abdul Muin Djalaluddin mengatakan akan berkoordinasi dengan tim pemenangannya.
“Saya akan koordinasi dengan tim saya, tapi saat ini saya lebih memilih fokus menghadapi pileg tgl 14,” pungkasnya.