Beritasulsel.com – Besok, Senin 1 April 2024 menjadi hari yang bersejarah untuk Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah serta Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Agung Rama Setyawan.
Mahasiswa akan berunjuk rasa di depan markas kepolisian daerah Sulawesi Selatan (Mapolda Sulsel) dan akan melaporkan keduanya ke Propam Polda Sulsel serta melaporkan penyidik Tipidter Polres Sidrap.
Hal itu imbas dari dilepaskannya tiga unit mobil tangki PT Bulukumba Berkah Mandiri yang mengangkut solar dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Kamis lalu (28/3/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penanggungjawab pada aksi itu yakni Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Perjuangan Aktivis Mahasiswa (DPP GPAM), Riswandi, kepada beritasulsel jaringan beritasatu.com mengatakan bahwa pihaknya berharap Propam Polda Sulsel memeriksa semua yang mereka laporkan dan memberi sanksi tegas.
Karena bila tidak, kata Riswandi, maka mafia solar di Sulawesi Selatan akan semakin menjadi jadi karena merasa dibela oleh oknum aparat.
“Propam harus turun memeriksa semua yang saya laporkan dan tolong dicopot semua yang kami laporkan dan bila perlu seret mereka ke ranah hukum agar supremasi hukum di negeri yang kita cintai ini (Indonesia_red) berjalan sebagaimana adanya, sehingga tidak ada istilah hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” ujar Riswandi, Minggu (31/3/2024).
Selain itu, dirinya juga menantang Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi agar memeriksa pemilik mobil tangki PT Bulukumba Berkah Mandiri.
“Kami menantang Kapolda Sulsel agar berani mengungkap permainan solar subsidi di Sulsel ini dan kami berharap kapolda bisa menelusuri di mana PT Bulukumba Berkah Mandiri mengambil solar yang kemudian dia jual ke Morowali. Dan tolong periksa juga dokumen yang digunakan Pt Bulukumba Berkah Mandiri dalam bisnis solar tersebut,” imbuhnya.
Surat penyampaian aksi telah diserahkan ke Polda Sulsel, mereka berharap aksi tersebut berjalan lancar dan semua tuntutan akan dipenuhi.
“karena bila tidak, maka akan ada mahasiswa gelombang kedua yang jauh lebih banyak yang akn turun menyuarakan kasus ini,” pungkasnya.