Salah satu warga Kabupaten Bantaeng pencari kerja di PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, merasa telah di tipu oleh oknum yang mengaku bisa memasukkan mereka bekerja di PT Huadi setelah memberikan uang pelicin jutaan rupiah.
Informasi ini Beritasulsel.com Bantaeng dapatkan tanpa disengaja setelah bertemu dengan salah satu korban sekitar awal bulan Agustus 2022 di kawasan rest area Pantai Marina Bantaeng.
Saat berkomunikasi dengan Beritasulsel.com, dia (korban) mengatakan jika dirinya bermain media sosial facebook dan melihat postingan salah satu netizen yang mengatakan kalau mau bekerja di PT Huadi tanpa syarat dan test, bisa hubungi dia via messenger.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setelah saya menghubungi yang bersangkutan di messenger, dia mengatakan kalau mau bekerja di Huadi, siapkan uang pelicin, nanti saya bantu”, ungkap korban.
“Saya percaya dia, karena di akun Facebooknya, dia sering memposting kegiatannya di PT Huadi”, tuturnya.
“Komunikasi kami berlanjut dari Messenger ke Whatsapp setelah saya berikan nomor Wa. Lalu saya berkomunikasi dengan dia dan ada kesepakatan, uang pun saya berikan ke dia dengan cara transfer ke rekeningnya sambil saya menunggu panggilan dari perusahaan”, bebernya.
“Namun sekian lama saya menunggu panggilan itu pun tak kunjung datang. Saya pun ambil inisiatif untuk melaporkan perihal ini ke pihak kepolisian di Polsek Pajukukang”, pungkasnya.
Penelusuran terkait dengan hasil pertemuan antara media ini dan korban berlanjut.
Beritasulsel.com KaBiro Bantaeng menghubungi Kanit Reskrim Polsek Pajukukang, Aipda Yakib via whatsapp untuk janjian bertemu dan membahas tentang laporan korban ini.
Kanit Reskrim Polsek Pajukukang, Aipda Yakib membenarkan bahwa ada Pelapor datang ke kantor dan melaporkan seorang pria bernama Baharuddin alias Udin dengan dugaan kasus penipuan.
“Korban ini melapor bahwa dia telah ditipu oleh salah satu oknum bernama Baharuddin lewat media sosial”, kata Kanit Reskrim Polsek Pajukukang.
Dijelaskan oleh Aipda Yakib, adapun modus yang dilakukan Terlapor adalah si Terlapor memposting di akun media sosial Facebooknya mengatakan bahwa PT Huadi membutuhkan 3 karyawan. Mau lewat pintu administrasi atau mau lewat pintu samping?. Kalau mau lewat pintu samping, harus membayar sejumlah uang dengan nilai jutaan.
“Kasus ini sementara berproses dan Terlapor saat ini sudah diamankan di ruang tahanan Polsek Pajukukang”, kata Aipda Yakib.
“Korbannya Terlapor kurang lebih ada sekitar 30an orang yang diambil uangnya rata-rata 2 juta per orang”, jelas Kanit Reskrim Polsek Pajukukang.
“Berkasnya sudah Tahap 1 di Kejaksaan Negeri Bantaeng dan kami saat ini menunggu petunjuk dari Pak Jaksa”, ungkapnya.
Sehari setelah bertemu dengan Kanit Reskrim Polsek Pajukukang, Beritasulsel.com berkunjung ke Kantor Polsek Pajukukang dan meminta izin kepada Kanit Reskrim, Aipda Yakib untuk menemui Terlapor dan sedikit wawancara.
Setelah di izinkan, dihadapan Beritasulsel.com, Terlapor mengakui perbuatannya telah menerima sejumlah uang sebanyak 62 juta rupiah dari 31 korbannya yang berasal dari Kabupaten Bantaeng, Bulukumba dan Jeneponto.
Dijelaskan oleh Terlapor bahwa dirinya memang pernah memposting di akun media sosial facebooknya bahwa PT Huadi membutuhkan karyawan. Dan bagi yang mau bekerja di PT Huadi, silahkan hubungi lewat messenger.
“Berawal dari messenger, lanjut ke whatsapp setelah saya meminta nomor whatsapp-nya”, kata Baharuddin.
“Saya memang menjanjikan ke mereka untuk bisa bekerja di PT Huadi setelah sepakat untuk menyetor uang pelincin karena menggunakan pintu samping (tidak melalui pintu administrasi)”, ungkapnya.
Beritasulsel.com pun mempertanyakan tentang pekerjaan dari Terlapor ini dan dia (Baharuddin) mengaku bahwa dirinya adalah karyawan di PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia.
Setelah mendapatkan informasi bahwa si Terlapor ini adalah karyawan dari PT Huadi, Beritasulsel.com menemui Manajer HRD PT Huadi Grup, Andi Andrianti Latippa SH.
Karaeng Ritha, sapaan akrab Manajer PT Huadi Grup ini membenarkan bahwa Terlapor yang saat ini sedang berproses hukum di Polsek Pajukukang adalah karyawan di PT Huadi.