Parepare, Sulsel – Beragam reaksi netizen atas rilis hasil konferensi pers virtual Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulsel, Selasa, 31 Agustus 2021, yang menyoroti pembangunan Anjungan Cempae di Kota Parepare.
Sebagian besar komentar netizen atau warganet justru mendukung pembangunan Anjungan Cempae, dan balik mempertanyakan dugaan pelanggaran lingkungan seperti dimaksud Walhi dalam konferensi pers tersebut.
“Kenapa nda sekalian jdipi bruki protes, dripada jadi tempat pembuangan sampah mending dijadikan objek wisata lebih cantik dilihat,” seru akun itsme.anggisonia lewat Instagram (Ig).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akun muhammadilhamsyh juga berkomentar kenapa baru sekarang proyek pembangunan Anjungan Cempae diprotes mencemari lingkungan. Padahal sebelumnya kawasan pesisir itu menjadi tempat pembuangan sampah.
“Knpa na ada pi proyek baru di protes pencemaran lingkungan di cempe ? Jadi itu kemarin sampah menumpuk bertahun tahun bukan pencemaran lingkungan gah ?,” reaksi akun muhammadilhamsyh di Ig.
Netizen lainnya menyebut, sebelum pembangunan dilakukan, di lokasi itu sudah lebih dulu dicemari oleh banyaknya tumpukan sampah.
“Sebelum pembangunan, oknum2 disekitar lokasi sudah lebih dahulu mencemari lingkungan dengan sampah yg menumpuk krna tidak adanya kesadaran,” sahut akun iandriannn.
“Saya sering bertanya-tanya kenapa disaat pembangunan telah berjalan, masalah lingkungan baru ditinjau lebih dalam. Bukannya pemetaan dampak lingkungan itu sudah sedari dulu, pemkot juga pasti sudah meninjau dan meriset kenapa memilih lokasi tersebut. Terus jika sekarang baru dipermasalahkan bahwa dampaknya membahayakan, kenapa dahulu saat masih kotor dan juga dicemari oleh warga sekitar yang membuang sampah sembarangan yang sudah nyata bahwa itu mencemari, kenapa tidak ada tindakan ataupun ajakan ke warga agar menjaga lingkungan disana?,” ulas akun muhammadrezky14.
Sementara netizen lainnya mencontohkan Singapura, yang dipenuhi reklamasi justru jadi negara maju.
“Itu singapura, sang reklamasi ji na biking. Apakah lebih mundur dari indonesia ?, lagu lama ini, mau lagi kebagian proyek ini,” sindir akum penjual_gas3kg.
Netizen lainnya malah nyinyir menyebut Kota Parepare mau dipercantik tetapi justru dipermasalahkan.
“Lihat kota dubai diblg bagus,giliran kotanya mau dibagusin ad aj dipermasalahkan..sampah dimana2 nda pernah dia pungut cuma bsa ngomong pencemaran sm dangkal..otak subsidi,” komentar akun hasbullah079.
Reaksi Masyarakat
Bagaimana reaksi masyarakat setempat? Nelayan Cempae, Wa La Dini yang ditemui di lokasi, Selasa sore, 31 Agustus 2021, justru tidak mempermasalahkan pembangunan Anjungan Cempae.
“Tidak ada yang mempermasalahkan. Kalaupun ada, hanya satu dua orang, tapi sebagian besar mendukung,” kata La Dini dalam dialek bahasa Bugis.
La Dini mengaku, sebelum pembangunan Anjungan Cempae, masyarakat setempat sudah lebih dulu disosialisasikan. Dia malah terbantu dengan pembangunan anjungan ini, karena tempat tambat perahunya lebih memadai.
“Biar saya memanjat untuk tambatkan perahu, tidak masalah. Malah saya lebih suka, karena tempat tambat perahu sudah lebih bagus,” tandas La Dini.
Sebelumnya, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengatakan, pembangunan Anjungan Cempae, merupakan salah satu upaya penataan kawasan wisata di Cempae, Kelurahan Watang Soreang.
Taufan menjelaskan, pembangunan seluas 6.000 meter persegi tersebut, nantinya akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti fasilitas fitnes outdoor, area foodcourt, dermaga untuk nelayan, tribun untuk kegiatan masyarakat, sky bridge, dan berbagai fasilitas lainnya.
“Hadirnya Anjungan Cempae diharapkan dapat menunjang sektor pariwisata, menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Cempae yang tentu diharapkan dapat lebih menghidupkan masyarakat sekitar,” papar Taufan. (*)