Beritasulsel.com – Melihat dinamika organisasi di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakuktas Hukum (FH) Universitas Sawerigading (UNSA) Makassar yang bagaikan penyakit kronis, memantik Alumni FH Unsa Makassar kembali bersuara.
Dinamika yang terjadi adalah adanya dugaan oknum tertentu yang terkesan memaksakan legalitas hasil Musyawarah Besar (Mubes) FH UNSA Makassar yang diduga dari hasil forum siluman atau tidak sah secara sistem keorganisasian.
Perihal tersebut diungkapkan salah satu alumni Fakultas Hukum UNSA Makassar, Yudha Jaya kepada media ini. Minggu, (8 Oktober 2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sangat disayangkan dinamika ini terjadi dikampus almamater hijau pertama di Indonesia Timur tersebut,” kata Yudha Jaya.
“Kenapa dikatakan siluman atau sembunyi-sembunyi? Karena Mubes FH Unsa itu dilaksanakan secara mendadak diluar kampus beberapa waktu lalu dan tanpa dihadiri oleh seluruh Mahasiswa FH Unsa Makassar sebagai wajib pilih. Dan anehnya lagi dalam hasil Mubes FH Unsa siluman itu, menunjuk satu orang sebagai Ketua BEM FH Unsa terpilih. Padahal tidak ada pemilihan secara langsung. Ini kan aneh?,” ungkap Yudha Jaya.
Alumni FH UNSA Makassar ini kemudian mengatakan bahwa lazimnya Mubes yang sehat itu dihadiri oleh Peserta Mubes, Panitia Pelaksana (Panpel), Sterring Commite (SC) sebagai pemandu Mubes yang di mandat oleh Pengurus BEM dan tentu secara administrasi juga dilengkapi dengan Konsederan (Penetepan putusan sidang), baik itu Sidang Pleno maupun Sidang Komisi saat Mubes berlangsung agar tidak cacat hukum.
“Jika ingin roda organisasi BEM FH Unsa Makassar berjalan sehat, maka sebaiknya MUBES FH Unsa Makassar diadakan ulang,” pinta Yudha.
“Mengapa demikian? Karena kita berada di dalam negara sistem demokrasi. Maka sebaiknya Mubes BEM FH Unsa juga dilaksanakan dengan sistem demokrasi atau yang biasa disebut dikalangan organisatoris kampus dengan Istilah Pemilu Raya, yakni dihadiri oleh semua Mahasiswa FH Unsa Makassar agar tercipta kepengurusan dalam organisasi yang sehat,” kata Yudha Jaya.
Alumni FH UNSA Makassar yang selama ini aktif berorganisasi internal dan eksternal kampus ini juga berpesan kepada Birokrasi Kampus untuk tidak terlalu jauh mencampuri roda organisasi.
“Berikan kemerdekaan bagi Mahasiswa FH UNSA Makassar merekontruksi BEM FH UNSA Makassar selama itu tidak melanggar regulasi yang ada. Biar organisasi BEM FH UNSA Makassar bisa sembuh dari penyakit kronis yang diderita selama bertahun-tahun,” tegas Yudha Jaya.