Beritasulsel.com – Puluhan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berasal dari kabupaten dan kota mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan produk untuk pengembangan Seni dan Kerajinan bagi UMKM yang berada dibawah binaan Dekranasda se Provinsi Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari sejak 29-31 Agustus di Hotel Horison Ultima, kegiatan yang dilaksanakan oleh Ditjen Bina Pembangunan Kementerian Dalam Negeri, sebagai Ex-Officio Bidang Kemitraan Dekranasda.
Sekretaris Dekranasda Provinsi Sulsel, menyebutkan kegiatan ini diikuti 50 orang, yang berasal dari Kabupaten dan Kota terutama mereka yang ecoprint dan penjahit. Tentunya diharapkan melalui kegiatan ini, hasil yang didapatkan dapat diimplementasikan saat menghasilkan produk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami harapkan setelah kegiatan ini, para peserta dapat menerapkan ilmunya di daerahnya masing-masing, karena ada hal baru yang mereka dapat, seperti tehnik pembuatan ecoprint yang lebih mudah dibandingkan sebelumnya,” katanya Rabu (30/8/2023).
Selain itu, ia menyatakan mereka juga diajarkan cara pencampuran warna agar lebih maksimal, bagaimana cara merawat kain ecoprint agar lebih awet serta cara membuat pola dan menjahit menjadi baju, “intinya adalah dengan pelatihan ini, maka ilmu mereka semakin bertambah dan kualitas produknya semakin baik, serta value produk yang didapatkan semakin tinggi,” jelasnya.
Menurutnya, sejauh ini Dekranasda terus mendorong peningkatan kualitas produk UMKM dengan mendorong peningkatan kinerja dari para Sumber Daya Manusianya.
“Kami terus mendorong UMKM dalam meningkatkan mutu dan kualitas produknya melalui berbagai pelatihan, yang kegiatannya bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) , seperti membuat tas, sepatu, pewarnaan alam,” sebutnya.
Selain itu, juga membantu dalam pemasaran produk dengan memberi peluang mengikuti mengikuti beberapa pameran, baik didalam daerah atau diluar provinsi, seperti : pameran yg dilaksanakan beberapa event di Makassar, Wajo, Kalimantan Timur, kriya, Inacraft, bahkan ke mancanegara.
Namun tentunya, Ia menambahkan dalam meningkatkan wawasan para pelaku penrajin ini juga diikutkan dalam study banding.
“Memang ada beberapa catatan, terutam dalam hal peningkatan kapasitas dan memberikan pemahaman kepada perajin, Pola Pikir, kreatifitas harus lebih ditingkatkan dan terus berinovasi sejalan dengan perkembangan IPTEK,” paparnya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya. Koordinator urusan Koperasi UMKM dan Penanaman Modal Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri ,Ala Baster cukup mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan ini, apalagi antusias dari para pelaku usaha.
“Saya senang melihat para ibu-ibu ini, mendapat ilmu dalam pengembangan usaha mereka, dan bisa diimplementasikan dalam menghasilkan produk mereka,” katanya.
Kedepan, Ala Baster berharap produk-produk yang dihasilkan ini semakin mendapat pasar, dan memunculkan apa yang menjadi ciri khas dari produk Sulawesi Selatan,sehingga ada daya tarik ketika orang mencari produk tersebut.
Kegiatan Bimtek yang dilaksanakan ini, juga diisi dengan workshop dari pemangku kebijakan, kemudian fashion show dari hasil peserta workshop. (*)