Sejumlah Kelompok Ternak di Bantaeng menerima bantuan hewan ternak Kambing yang tidak dalam kondisi sehat. Perihal tersebut berdasarkan pantauan LSM TKP DPD Bantaeng.
Senin, 28 Nopember 2022. Aidil, Ketua LSM TKP DPD Bantaeng saat ditanyakan hasil temuannya mengatakan bahwa ditemukan adanya bantuan ternak Kambing yang mati disalah satu kelompok penerima bantuan.
“Bahkan dari sejumlah kelompok penerima bantuan ternak kambing itu, terlihat hewan ternak Kambing tersebut dalam kondisi sakit”, ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Seharusnya bantuan tersebut diserahkan ke kelompok penerima itu disertai dengan hasil pemeriksaan dari dokter hewan (SKKH) yang menjamin kesehatan hewan ternak kambing tersebut”, kata Ketua LSM TKP DPD Bantaeng, Aidil.
“Jika melihat kondisi bantuan ternak Kambing tersebut yang memiliki penyakit mata dan penyakit lainnya hingga penyakit yang menyebabkan kematian, rekanan penyedia barang dan dinas terkait harus bertanggung jawab. Karna pengadaan bantuan tersebut kami sinyalir berbau korupsi”, tegas Aidil.

Ketua LSM TKP DPD Bantaeng dengan tegas mengatakan bahwa pekerjaan pengadaan hewan ternak untuk kelompok peternak ini perlu pengawasan yang ketat.
Mengingat pengadaan bantuan ternak kadang tidak sesuai dengan spek atau ukuran yang sebenarnya.
Aidil menambahkan bahwa selain pengadaan bantuan ternak berupa kambing yang diduga memiliki penyakit ini, kami juga mendapatkan informasi bahwa bantuan tersebut terlebih dahulu dikumpulkan di Kabupaten Jeneponto. Dan setelah itu disalurkan saat tengah malam ke sejumlah kelompok penerima bantuan di Kabupaten Bantaeng.
“Sistem penyaluran yang dilakukan rekanan dinas terkait pengadaan bantuan ternak ini patut di curigai. Kenapa? Karena Kambing yang diserahkan ke penerima bantuan itu, tidak sesuai atau Kambing yang di jual murah untuk dijadikan bantuan ke sejumlah kelompok penerima bantuan”, ujarnya.
“Jika hal itu yang terjadi, maka jelas bahwa bantuan tersebut berbau korupsi dan kami minta pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan penyelidikan dan menindak tegas pihak yang bertanggung jawab jika menemukan adanya indikasi korupsi dari pengadaan tersebut”, kata Aidil.
“Melihat kondisi kambing disejumlah kelompok penerima bantuan hewan ternak ini, kuat dugaan kami bahwa Kambing bantuan tersebut berasal dari luar pulau Sulawesi yang harga belinya jauh lebih murah. Apalagi dengan kondisi kambing dalam kondisi sakit atau tidak sehat. Ini juga membahayakan kambing masyarakat setempat karna penyakit hewan ternak tersebut bisa saja menular ke Kambing yang lain milik warga”, pungkasnya.