Wajo, Sulsel- Bupati Wajo, Dr. H. Amran Mahmud melepas 80 mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Lapang Plus (KKL-P) Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi La Maddukelleng, Sengkang di Gedung Utama “Kampus Ungu”, Minggu 24 Juli 2022.
Di kesempatan tersebut, Amran Mahmud menyampaikan apresiasi atas peralihan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) La Maddukelleng. Hadir dalam kegiatan ini, pihak Yayasan Pengembangan Sumber Daya Insani (YPSDI), Prof. Dr. Siardin Andi Jemma, Plt. Rektor Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi La Maddukelleng, Ismail Ali, S.H., M.H. bersama segenap civitas akademik.
Menurut Amran Mahmud, Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi La Maddukelleng dengan membuka program studi yang baru, tentu dengan penuh optimisme, pengembangan program studi yang lebih dibutuhkan bila dikaitkan dengan potensi dan keunggulan daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kabupaten Wajo merupakan daerah yang kaya dengan potensi, seperti sektor perikanan, rumput laut, dan gas alam blok Sengkang sebagai gas alam yang paling bersih.Cukup sempurna, apa yang kita cari belum tentu ada di tempat lain. Tapi banyak hal yang membutuhkan inovasi,” ujar Amran Mahmud, seraya menyebutkan jika Wajo pernah menjadi penghasil ikan air tawar terbesar di Asia Tenggara lewat kekhasan Danau Tempe, yang pernah menyuplai ikan air tawar sebanyak 50.000 ton pertahunnya, namun kini hanya mencapai 15.000 ton saja.
Pada kesempatan itu, Amran mengungkap betapa banyaknya potensi daerah di Wajo yang membutuhkan pengelolaan dan inovasi-inovasi. Tentu hal ini diharapkan dari pemikiran-pemikiran cemerlang dari para intelektual yang lahir dari kampus dan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Wajo, salah satunya Instut Ilmu Hukum dan Ekonomi La Maddukelleng.
“Saatnya mahasiswa yang ber- KKLP mengimplementasikan Ilmu-ilmu yang dipelajari di kampus dalam bentuk real di lapangan. Misalnya masalah kemasyarakatan, lingkungan, dan
menemukan skill tambahan di dalam melaksanakan program KKLP,” tandasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi La Maddukelleng, Ismail Ali, mengingatkan mahasiswa peserta KKLP tiga hal penting, yakni integritas, moralitas, dan kapabilitas. “Mahasiswa harus bisa menghormati apa yang ada dalam nilai nilai masyarakat,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia KKLP Institut Ilmu Hukum dan Ekonomi La Maddukelleng, H. Nurman Dai Basri, S.E., MM, mengatakan KKLP tahun ini mengambil lokasi di Kecamatan Pammana dan Sabbangparu di 12 desa/kelurahan.
“KKL-P merupakan program pembelajaran yang bermuatan 4 SKS. Para mahasiwa telah belajar di bangku kuliah, dan diharapkan setelah berbaur dengan masyarakat, mahasiswa kami ini mempunyai nilai manfaat, di wilayah mereka berada,” harap H. Nurman Dai Basri.(prd)