Wajo, Sulsel- Pemajuan kebudayaan menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo. Terlebih lagi daerah ini sarat dengan nilai budaya mulai dari seni tradisional, sejarah, hingga narasi kuno yang sarat dengan pesan moralitas.
Dengan latar belakang tersebut, Bupati Wajo, H. Amran Mahmud, mendukung penuh setiap upaya pelestarian budaya, bahkan sudah ada Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pemajuan Kebudayaan yang sementara dibahas di DPRD Wajo yang nantinya menjadi payung hukum.
Dalam konteks pelestarian budaya ini,
ada sinergitas antar seluruh stake holders mulai dari kampus, pemerhati budaya, praktisi budaya, masyarakat dan pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Lamaddukelleng, Ismail Ali, SH, MH, yang baru saja mensupport pementasan tari tradisional dan dialog kebudayaan di Stasiun TVRI Makassar, yang merupakan repsentasi stasiun penyiaran publik di Sulawesi Selatan ini, mengatakan, berawal dari keprihatinan melihat budaya kita yang kian tergerus dengan arus globalisasi, sehingga dari pihak kampus mencoba mengantisipasi melalui kurikulum.
“Misalnya, memasukan kebudayaan lokal/daerah dalam mata kuliah muatan lokal, pengenalan budaya,
mengikuti kegiatan festival kebudayaan secara konsisten, membuat film dokumenter,” tandas Ismail Ali.
Hampir di setiap kampus, tidak terkecuali di Kampus Lamaddukelleng, ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). “Dan baru baru ini kampus kami terpilih untuk mempersembahkan pementasan tari tradisional di Stasiun TVRI Makassar,” ujar Ismail Ali.
Pada prinsipnya, menurut akademisi Ilmu Hukum ini, bagaimana nantinya
mahasiswa menyalurkan hobi dan bakat di bidang seni, dan olah raga terutama dalam hal pengembangan kemampuan dan keterampilan yang tidak didapatkan dalam proses belajar di kelas.
Hal ini dapat tercapai, kata Ismail Ali, jika ada dukungan moril dengan selalu memberikan motivasi dan ruang kepada mahasiswa untuk berkreasi di luar kelas melalui UKM. Selain itu, dukungan materil dengan menyediakan sarana dan prasarana guna kelancaran kegiatan mahasiswa.
“Harapan kami, ke depan lebih banyak menggali nilai-nilai budaya lokal, tidak hanya sekedar penyaluran, hobi, tapi juga menjadi prestasi, mengembangkan soft skiil, karena mahasiswa dituntut memiliki prestasi akademik, tapi juga harus memiliki soft skill,” pungkas Ismail Ali.(prd)