Aliansi Mahasiswa Wajo Tolak UU “Cilaka” Omni Buslaw

- Redaksi

Jumat, 9 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wajo, Sulsel – Masyarakat sipil, ormas dan aliansi mahasiswa turun ke jalan menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja (Omni Buslaw) yang diduga mengkhianati kedaulatan rakyat di Kabupaten Wajo, Jumat (9/10).

Sejak pagi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa memilih titik kumpul di Lapangan Merdeka Sengkang. Selanjutnya dua perkantoran vital menjadi tempat demonstran menyampaikan aspirasinya. Di kantor DPRD Wajo, ada PMII menyampaikan orasi penolakan terhadap “UU Cilaka” ini. Aksi demonstran di kantor wakil rakyat ini dipantau langsung oleh Ketua DPRD Wajo, H. Andi Alauddin Palaguna dan Kapolres Wajo, AKBP Muh. Islam Amrullah, S. Ik.

Di tempat terpisah, aksi demonstran masyarakat sipil, ormas, dan mahasiswa juga menyampaikan orasi di Kantor Bupati Wajo. Penyampaian orasi ini disaksikan oleh Wakil Bupati Wajo H. Amran SE, Sekda Wajo, H. Amiruddin A. Amiruddin A., S.Sos, MM dan sejumlah staf Pemda Wajo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Usai mendengarkan orasi Mahasiswa, Wakil Bupati Wajo, H. Amran SE langsung memberi respon dengan naik di atas mobil demonstran didampingi Sekda Wajo, H.  Amiruddin A.

Wakil Bupati yang berlatarbelakang pengusaha ini, menanggapi tuntutan demonstran tentang penolakan terhadap UU Cipta Kerja. Dihadapan ratusan demonstran Wakil Bupati Wajo menyampaikan sikapnya secara kelembagaan. “Saya ini Wakil Bupati Wajo. Saya adalah Ketua Tripartit Kabupaten Wajo. Tidak usah diragukan lagi Tripartit adalah organisasi yang mengurus hak-hak pekerja, dan hak-hak parah buruh yang ada di Kabupaten Wajo. Insya Allah apa yang diaspirasikan oleh mahasiswa akan kami perjuangkan, ” tegas H. Amran, menjawab aspirasi demonstran.

Menurut Presiden BEM STIH Lamaddukelleng,  Ishar Iskandar,  mahasiswa bereaksi keras menolak UU Cipta Kerja atau Omni Buslaw karena DPR dan pemerintah telah mengkhianati amanah penderitaan rakyat. “Karena rakyat adalah pemilik kedaulatan maka mahasiswa menolak dengan tegas UU “Cilaka” Omni Buslaw yang tidak mengakomodir kepentingan rakyat,” ujar aktivis HMI ini.(PRD)

Berita Terkait

Kapolda Sulsel Dimutasi, Eks Kapolrestabes Makassar Ditunjuk Sebagai Penggantinya
Kapolri Mutasi Sejumlah Kapolres di Sulsel, Berikut Daftar Lengkapnya
Oknum Debt Collector di Bulukumba Dipolisikan Dituding Rampas Mobil, Begini Kronologinya
Kebakaran Pondok Pesantren Mambaul Ulum Addariah DDI Patobong Pinrang, Satu Santri Tewas
Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”
Bila Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Tidak Dicopot, Kebebasan Pers Terancam
Sulsel Usulkan 6 Item Warisan Budaya Tak Benda dalam Sidang Penetapan WBTB
Ahmad Dililit Ular Piton Sepanjang 7 Meter

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 17:25

Kapolda Sulsel Dimutasi, Eks Kapolrestabes Makassar Ditunjuk Sebagai Penggantinya

Kamis, 13 Maret 2025 - 14:34

Kapolri Mutasi Sejumlah Kapolres di Sulsel, Berikut Daftar Lengkapnya

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:20

Oknum Debt Collector di Bulukumba Dipolisikan Dituding Rampas Mobil, Begini Kronologinya

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:34

Kebakaran Pondok Pesantren Mambaul Ulum Addariah DDI Patobong Pinrang, Satu Santri Tewas

Minggu, 24 November 2024 - 13:46

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”

Berita Terbaru