PAD Sulsel Diproyeksi Meningkat pada 2021

- Redaksi

Kamis, 27 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar, Sulsel – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel memproyeksikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2021 meningkat sebesar 13,11 persen atau senilai Rp4,61 triliun lebih.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Sulsel, Andi Sumardi Sulaiman, mengatakan, proyeksi jumlah ini bersumber dari retribusi daerah, dan hasil pengeluaran kekayaan daerah yang dipisahkan dan diperkirakan akan kembali meningkat setelah pandemi Covid-19.

“Iya diproyeksi meningkat,” Kepala Badan Pendapatan Daerah Sulsel, Andi Sumardi Sulaiman, di Kantor DPRD Sulsel, Senin (24/8/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Andi Sumardi juga menyampaikan, di masa pandemi Covid-19 ini, Pemprov Sulsel juga melakukan serangkaian strategi untuk mengoptimalkan pendapatan daerah, diantaranya menegakkan sanksi pajak dengan melakukan penagihan pajak oleh pihak Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), pengoptimalan aset daerah yang berpotensi menjadi pendapatan asli daerah, intensifikasi pemetaan dan penagihan tungakan pajak secara door to door, penertiban kendaraan yang akan terus dilakukan sampai akhir 2020, hingga peningkatan SDM aparat pengelola pendapatan daerah.

“Dengan upaya ini, kami berharap bisa capai target atau lebih,” katanya.

Sementara, Asisten Direktur Bank Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, Yayat Cadarajat, menyebutkan, upaya pemulihan ekonomi baik nasional maupun daerah, harus dilakukan dengan menggandeng seluruh stakeholder terkait.

“Strategi pemulihan ekonomi membutuhkan seluruh stakeholder,” kata Yayat melalui video conference.

Beberapa Lembaga terkait yang dimaksud, kata Yayat, seperti perbankan dengan melakukan penyaluran dana ke sektor riil serta menjalankan program restrukturisasi kredit dunia usaha yakni UMKM, Korporasi dan Komersial.

Sementara dari sisi pemerintah, kata Yayat, dapat melakukan kebijakan fiskal melalui stimulus pajak, belanja negara seperti bantuan sosial/subsidi, insentif pajak, subsidi bunga, kompensasi BUMN, pembiayaan melalui penempatan dana perbankan dan investasi.

“Sementara di sektor rill dapat melakukan peningkatan permintaan dalam bentuk konsumsi, investasi, ekspor, dan impor, pengeluaran di sektor produksi dan investasi sektor-sektor ekonomi serta penciptaan lapangan kerja,” jelas Yayat. (*)

Berita Terkait

Anggota Komisi 3 DPR RI Andi Amar Ajak Mahasiswa untuk Amalkan Nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan
KPU Kota Parepare Gandeng Dua Lembaga Survey untuk Hasil Hitung Cepat
Bawaslu Sulsel Gelar Sosialisasi Pelatihan Patroli Siber Pilkada 2024
Dihadiri Fatmawati Rusdi, Ustaz Das’ad Latif Ajak Warga Makassar Jaga Kebersamaan di Momen Politik
PAM Tirta Karajae Parepare Umumkan Wilayah Terdampak Gangguan Distribusi Air
Pilkada Aman dan Damai, KPU Parepare Gelar Doa Bersama dengan FKUB
Irjend Mentan Amran jadi Ketua KPK
Kabar Gembira, Kini Hadir LinkAJPAR Layanan Termurah dan Terlengkap Mudahkan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 19:02

Anggota Komisi 3 DPR RI Andi Amar Ajak Mahasiswa untuk Amalkan Nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan

Selasa, 26 November 2024 - 12:05

KPU Kota Parepare Gandeng Dua Lembaga Survey untuk Hasil Hitung Cepat

Selasa, 26 November 2024 - 05:50

Bawaslu Sulsel Gelar Sosialisasi Pelatihan Patroli Siber Pilkada 2024

Minggu, 24 November 2024 - 23:21

Dihadiri Fatmawati Rusdi, Ustaz Das’ad Latif Ajak Warga Makassar Jaga Kebersamaan di Momen Politik

Jumat, 22 November 2024 - 19:20

PAM Tirta Karajae Parepare Umumkan Wilayah Terdampak Gangguan Distribusi Air

Berita Terbaru