Beritasulsel.com, PINRANG — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madising, Kabupaten Pinrang diduga menjadi korban penipuan online, tak tanggung tanggung uang yang raib sebesar 240 juta rupiah.
Direktur RSUD Madising, dr. Ulianti, membenarkan kejadian tersebut setelah menerima laporan dari bendahara rumah sakit.
“Benar, hilang Rp 240 juta. Laporan saya terima dari Bendahara RSUD Madising,” kata Ulianti saat dikonfirmasi, Minggu (23/2/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menyebutkan bahwa pihak rumah sakit telah melaporkan kasus ini ke kepolisian.
“Sudah dibuat laporan polisi. Kejadiannya hari Jumat, 21 Februari 2025. Dalam laporan polisi, jumlah kerugian memang Rp 240 juta,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika Bendahara RSUD Madising menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai pihak Bank Syariah Indonesia (BSI). Pelaku menawarkan aplikasi terbaru yang diklaim dapat mempermudah nasabah dalam bertransaksi secara mobile di BSI.
Tanpa curiga, bendahara rumah sakit menindaklanjuti tawaran tersebut dengan mengunduh dan mengklik aplikasi yang ditawarkan oleh pelaku. Selanjutnya, ia mengikuti instruksi pelaku, termasuk memberikan kode OTP yang diterima.
Akibat tindakan tersebut, pelaku berhasil menjebol rekening milik RSUD Madising dan menguras isinya sebesar Rp 240 juta.
Mendengar hal tersebut, Mustamin selaku maneger Bank Manager BSI Pinrang, mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut setelah bendahara RSUD Madising melaporkannya.
“Ibu bendahara RSUD Madising melaporkan kepada saya bahwa ada kejadian itu. Ada orang yang mengaku dari BSI menawarkan aplikasi untuk keamanan dana. Ia menuruti permintaan pelaku hingga memberikan kode OTP,” ujar Mustamin
Setelah dilakukan pengecekan, pihak BSI memastikan bahwa aplikasi yang dimaksud bukanlah aplikasi resmi milik BSI.
“Sudah kami cek, itu bukan aplikasi resmi BSI. Aplikasi resmi BSI untuk penyimpanan dana instansi bernama CUZ Bank BSI,” jelasnya.
Mustamin pun menyarankan pihak RSUD Madising untuk melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian karena kasus ini murni merupakan tindak penipuan online.
“Kami sudah sarankan untuk lapor polisi. Kami juga berharap agar nasabah BSI lebih teliti dalam melakukan transaksi, terutama untuk jumlah besar. Selalu periksa dan pastikan aplikasi yang digunakan adalah aplikasi resmi,” imbaunya.
Sementara pihak kepolisian Satreskrim Polres Pinrang yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan resmi terkait kasus penipuan yang dialami bendahara RSUD Madising tersebut, hingga berita ini diturunkan.