Ketua FPMS Kecam Kapolda Sulsel yang Diduga Intimidasi Wartawan

- Redaksi

Senin, 9 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Forum Pemerhati Masyarakat Sipil (FPMS), HM. Amiruddin Makka, SE., MM., MH.

Ketua Forum Pemerhati Masyarakat Sipil (FPMS), HM. Amiruddin Makka, SE., MM., MH.

Makassar – Ketua Forum Pemerhati Masyarakat Sipil (FPMS), HM. Amiruddin Makka, SE., MM., MH., mengecam keras tindakan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yang diduga mengintimidasi wartawan, Heri Siswanto.

Andi Rian diduga mengintimidasi Heri Siwanto yang memberitakan dugaan pungutan liar (pungli) pada penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Polres Bone jajaran Polda Sulsel.

Amiruddin menilai tindakan Kapolda Sulsel tersebut sangat disayangkan dan dapat merusak citra institusi kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bahaya memang ini kalau Pak Kapolda tidak mau dikritik. Sangat disayangkan jika Kapolda tidak menerima dengan baik pemberitaan wartawan yang menyangkut masalah dugaan pungli,” ujar Amiruddin, Senin, 9 September 2024.

Menurutnya, Kapolda seharusnya merasa terbantu dengan adanya pemberitaan yang mengungkapkan perilaku menyimpang anggotanya.

“Mestinya Kapolda senang, karena dengan pemberitaan, Kapolda menjadi tahu kelakuan anggotanya. Ini bisa menjadi kesempatan untuk membersihkan institusi dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan hukum dan etika,” imbuhnya.

Ia juga mengingatkan bahwa tindakan pembiaran terhadap pungli akan berdampak buruk pada kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

“Jika ini dibiarkan, maka sudah pasti akan merusak institusi kepolisian. Masa pungli mau dibiarkan?” tegasnya.

“Kemudian, Pak Kapolri pernah mengatakan ‘kalau ekornya busuk maka saya akan potong kepalanya’. Sekarang ekor dan kepala sama busuknya maka kita menunggu tindakan pak kapolri seperti apa,” pungkasnya.

Kasus ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk organisasi jurnalis dan masyarakat sipil, yang menuntut agar kebebasan pers dijaga dan tindakan represif aparat terhadap wartawan dihentikan.

Amiruddin menyerukan agar institusi kepolisian di Sulsel segera melakukan evaluasi dan perbaikan, sehingga kasus serupa tidak terulang dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dapat dipulihkan. (***)

Berita Terkait

Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba Polres Bone Berganti, ini Penggantinya
Kapolres Pinrang Dimutasi ke Mabes, ini Jabatan Barunya dan Penggantinya
Sertijab Gubernur Sulsel, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Siap Dukung Program Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi
FGD Bersama Pakar Hukum di Makassar, Professor dan Doktor Bahas Konsep ‘Dominus Litis’ Untuk Jaksa Sebagai Referensi Akademik
Terdakwa Perkara Skincare Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Makassar
Bimtek Peningkatan Kapasitas Pengelola Dana BOSP Dinas Pendidikan Bantaeng Tahun 2025, Kajari Satria Abdi Sampaikan Materi Pencegahan Korupsi
Narasumber di Bimtek BOSP Dinas Dikbud Bantaeng 2025, Kajari Satria Abdi SH MH Sampaikan Materi Pencegahan Korupsi
Rapat Kerja DPRD Bantaeng Tahun 2025, Sekwan Muh. Azwar SH: Kami Minta Kejaksaan Negeri Bantaeng Sebagai Narasumber

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 19:12

Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba Polres Bone Berganti, ini Penggantinya

Kamis, 13 Maret 2025 - 16:24

Kapolres Pinrang Dimutasi ke Mabes, ini Jabatan Barunya dan Penggantinya

Jumat, 7 Maret 2025 - 15:47

Sertijab Gubernur Sulsel, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Siap Dukung Program Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi

Kamis, 27 Februari 2025 - 19:23

FGD Bersama Pakar Hukum di Makassar, Professor dan Doktor Bahas Konsep ‘Dominus Litis’ Untuk Jaksa Sebagai Referensi Akademik

Rabu, 26 Februari 2025 - 14:22

Terdakwa Perkara Skincare Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Makassar

Berita Terbaru