Beritasulsel.com- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Wajo tetap optimis surplus penyerapan beras petani, kendati sejumlah kecamatan di Kabupaten Wajo dilanda banjir bandang beberapa waktu lalu.
“Kami optimistis penyerapan beras kita surplus di tahun 2024 dengan melihat curah hujan yang ada. Meski banjir bandang lalu berdampak pada kualitas beras,” ungkap Pemimpin Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Wajo Simon Melki Lakapu, kepada Beritasulsel.com, Jumat, 31 Mei 2024.
Menurut Simon, salah satu tugas Bulog adalah menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, jagung, dan kedelai pada tingkat konsumen dan produsen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itu, Bulog Wajo terus berupaya maksimal menjaga stabilitas penyerapan hasil produksi petani. “Akhir tahun 2023 sekitar 5.000 ton Namun, secara keseluruhan serapan untuk semester I tahun 2024 sudah mencapai 12.000 ton, dan kita optimis serapan kita surplus karena melihat curah hujan saat ini,” ungkap Simon.
Melihat serapan produksi pertanian yang relatif stabil, untuk distribusi beras impor di Kabupaten Wajo stop suplai beras impor. Apalagi, Kabupaten Wajo dengan luas lahan pertanian 99.680 Ha dengan luas lahan irigasi persawahan 30.453 Ha menjadi potensi sektor pertanian penyangga penyerapan dan suplai beras di Sulawesi Selatan.
“Sementara untuk komoditas jagung dan kedelai, Bulog Wajo belum bisa melakukan penyerapan akibat kadar air masih tinggi juga karena efek banjir beberapa waktu lalu. Sementara untuk penyerapan produksi beras petani, Bulog tetap menjaga kualitas, kendati ada efek banjir yang lalu,” pungkas Simon.(red)