Kerusakan Infra-Struktur Sekolah di Wajo, Pemerintah Pusat Pertimbangkan DAK 2025

- Redaksi

Rabu, 22 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritasulsel.com- Sejumlah sekolah di Kabupaten Wajo mengalami kerusakan infra-struktur akibat banjir bandang yang melanda. Diperkirakan satuan dinas pendidikan mengalami kerugian sekitar Rp 20 Miliar. Hanya saja, porsi untuk kegiatan kebencanaan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak ada.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo, Drs. H. Alamsyah, M.Si. “Untuk sektor pendidikan dengan data yang ada, telah disampaikan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), berupa proposal bantuan bencana di Satuan Pendidikan,” jelasnya.

H. Alamsyah mengungkapkan, saat beraudiens dengan Kepala Biro Perencanaan bahwa porsi untuk kegiatan kebencanaan memang tidak ada, tetapi nantinya ini akan dibantu pada saat dana DAK pada tahun 2025, jadi akan dijadikan pertimbangan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk satuan pendidikan di Kabupaten Wajo khususnya yang kena dampak bencana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski demikian, sebutnya, Pj Bupati Wajo, Drs. Andi Bataralifu M.Si, dalam rapat penanganan pasca rehabilitasi pasca bencana, ada beberapa sekolah yang terdampak bencana alokasi anggaran penanganannya dimasukkan dalam biaya tak terduga.

“Biaya tak terduga itu melekat pada APBD Kabupaten, terutama sekolah yang mengalami kerusakan berat sudah dikomunikasikan dengan Bappeda maupun pihak anggota DPRD saat mempertanyakan upaya-upaya apa yang perlu dilakukan segera supaya kegiatan di SD dan SMP itu lebih cepat berjalanan penanganannya,” ungkap H. Alamsyah.

Tentu saja, tidak hanya masalah infra-struktur saja, selaku Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H. Alamsyah, berempati terhadap guru dan tenaga pendidik yang terkena dampak bencana banjir bandang.

“Bahkan kami sempat mengunjungi salah satu kepala sekolah yang terdampak, tidak sempat dan tidak pernah terpikirkan bahwa air akan setinggi ini di pemukimannya. Sehingga ada beberapa alat yang ada di rumahnya, termasuk dengan kebutuhan-kebutuhannya sehingga tidak bisa terselamatkan,” ungkapnya.

Tenaga pendidik ini adalah garda terdepan bagi kami satuan pendidikan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Saya tetap menyampaikan bahwa mari kita tetap bersabar dan tawakkal dan tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya,” kata H. Alamsyah.

Salah satu upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo untuk meringankan beban guru yang terdampak banjir bandang, yakni mempercepat proses tunjangan sertivikasinya untuk dicairkan. “Alhamdulillah kami cairkan minggu lalu untuk meringankan teman-teman guru dan tenaga pendidik yang terdampak bencana banjir bandang dan secara keseluruhan segala bentuk kesejahteraan itu sendiri, termasuk tambahan untuk pengawas untuk segara dicairkan yakni tunjangan guru, profesi dan sertifikasi,” pungkasnya.

Pelaksanaan UAS Gunakan Tenda Darurat

Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Wajo beberapa waktu lalu, masih menyisakan duka yang mendalam. Tidak hanya infra-struktur, tapi juga sejumlah sekolah yang tersebar di beberapa kecamatan mengalami kerusakan.

“Tentu pertama kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap terjadinya bencana banjir bandang di beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Wajo. Di mana pada tanggal 3 Mei 2024 lalu, setelah sehari sebelumnya kami memperingati hari pendidikan Nasional tanggal 2 Mei, tiba tiba pada pada tanggal 3 itu, kami mendapatkan kabar terjadi bencana di Tujuh Kecamatan di Kabupaten Wajo yakni Kecamatan Pitumpanua, Keera, Belawa, Sajoanging, Sabbangparu, Tanasitolo, Tempe dan Kec. Pammana.

Sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Alamsyah menegaskan pihaknya mendapatkan laporan kejadian bencana dari berbagai satuan pendidikan melalui koordinator wilayah masing masing kecamatan.

“Yang paling parah itu di Kecamatan Keera, di mana terdapat sekolah mengalami kerusakan berat. Juga ada beberapa sekolah yang pagarnya rusak diterjang banjir. Misalnya di Bulete, Kecamatan Pitumpanua, baru saja kita melakukan pembangunan pagar sekolah, tiba-tiba banjir bandang yang berakibat runtuhnya pagar sekolah,” ungkap H. Alamsyah.

Berdasarkan laporan dari satuan pendidikan, TK saja atau kelompok belajar itu ada sekitar 20, kemudian untuk tingkat SD ada sekitar 57 sekolah, dengan bervariasi dinamika kerusakannya, ada berat, sedan dan ringan. Kemudian di tingkat SMP ada sekitar 9 (sembilan) sekolah yang mengalami kerusakan parah itu.

Dari data tersebut, satuan Pendidikan Wajo mengalami kerugian sekitar Rp. 20 Miliar akibat dampak bencana banjir bandang. Bukan saja gedungnya runtuh, tapi ada beberapa sarana dan prasarana termasuk yang tidak bisa terselamatkan adalah sarana perpustakaan bahkan mobiler, kursi yang ada di Awo itu juga, terbawa arus.

“Sehingga itu yang terjadi dan upaya kami khusus yang berat ini kami dirikan tenda. Tenda sementara untuk dijadikan sebagai proses belajar-mengajar. Makanya kemarin saya pantau di Pitumpanua dengan di Keera untuk pelaksanaan ujian akhir sekolah (UAS), karena saya ingin memastikan bahwa apakah bencana mempengaruhi pelaksanaan UAS itu,” jelasnya.

H. Alamsyah memastikan, berdasarkan beberapa sampel yang disampaikan di beberapa lokasi terjadi bencana banjir bandang, pelaksanaan UAS baik di tingkat SD, maupun di tingkat SMP itu berjalan dengan lancar. Hanya saja, kata dia, untuk kerusakan berat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo mendapatkan bantuan tenda dari Balai Besar Penjamin Mutu, karena ada sekolah yang gedungnya sudah tidak bisa dipakai lagi akibat terjangan banjir bandang.

“Sekolah yang sama sekali gedungnya tidak bisa digunakan yakni di SD 397 Awo, dan SMP 4 Seatap Keera. Setelah dilakukan pemantauan anak anak kita mulai kemarin sampai tujuh hari ke depan, melakukan kegiatan Ujian Akhir Sekolah,” tandasnya.(red)

Berita Terkait

Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo
Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah
Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN
Edi Prekendes Mengambil Langkah Hukum Terkait Dugaan Pengancaman dan Penghinaan
Satreskrim Polres Wajo Ungkap Curanmor BB Terbesar 24 Unit Motor, Pelaku Dihadiahi Timah Panas
Ir. H. Firmansyah Perkesi-Andi Merlyn Iswita Emban Tugas Pimpinan Sementara DPRD Wajo
Gerindra ‘Rebut’ Kursi Ketua DPRD Wajo, PAN dan PKB Kursi Wakil
Pinrang dan Wajo Wakili Zona III Lomba Pocil Tingkat Polda Sulsel

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 14:16

Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:47

Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah

Kamis, 19 September 2024 - 13:46

Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN

Kamis, 12 September 2024 - 18:57

Edi Prekendes Mengambil Langkah Hukum Terkait Dugaan Pengancaman dan Penghinaan

Rabu, 11 September 2024 - 18:25

Satreskrim Polres Wajo Ungkap Curanmor BB Terbesar 24 Unit Motor, Pelaku Dihadiahi Timah Panas

Berita Terbaru