Pasca Bencana Banjir, Petani Wajo Krisis Benih

- Redaksi

Senin, 20 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Ir. Muhammad Ashar

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Ir. Muhammad Ashar

Beritasulsel.com- Pasca Bencana Banjir di Kabupaten Wajo, kini petani di Kabupaten Wajo mengalami krisis benih. Setidaknya data yang dihimpun dari Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, lahan pertanian yang terdampak banjir terbagi dalam tiga komoditas yakni padi, jagung dan cabai.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo,Ir. Muhammad Ashar, kepada Beritasulsel, mengungkapkan saat ini kendala terbesar yang dihadapi oleh petani yakni masalah benih, tentu saja, sebutnya, petani kesulitan untuk mendapatkan benih pertanian karena lahan-lahan petani terdampak banjir.

“Kami sudah mengusulkan ke Kementerian Pertanian RI untuk bantuan benih pertanian ini. Setidaknya petani kita membutuhkan benih padi dan jagung sebanyak 116 ton. Dan untuk itu kami sudah melaporkan jumlah lahan pertanian yang terdampak bencana banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Wajo, kendati itu masih data sementara,” ungkap Ir. Muhammad Ashar, yang ditemui Beritasulsel.com, Senin, 20 Mei 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Paling tidak, data tersebut menggambarkan dampak bencana banjir di Kabupaten Wajo di sektor pertanian. Berikut rekapitulasi sementara jumlah lahan pertanian yang terdampak bencana alam banjir di Kabupaten Wajo yang dikumpulkan per bulan Mei 2024 ; Untuk komiditas padi di Kecamatan Tempe sebanyak 131.00 Ha, Tanasitolo 520.00 Ha, Maniangpajo 438.00 Ha, Belawa 914.60 Ha, Sabbangparu 1.031.24 Ha,Pammana 467.00 Ha, Pitumpanua 815.00 Ha, Bola 160.00 Ha, Keera 179.00 Ha, total 4.655.84 Ha.

Sementara untuk Komiditas Jagung 135.00 Ha, Belawa 1.463.00, Sabbangparu 722.00 Ha, Pammana 722 Ha, Pitumpanua, 50.00 Ha, Bola 5.00 Ha, Keera 42.00 Ha, total sebanyak 3.139.00 Ha, sementara untuk komoditas cabai Tanasitolo 128.00 Ha, Belawa 711.00 Ha, Sabbangparu 722.00, Keera 3.00 total 842.00 Ha.

“Karena iklim dan cuaca sehingga produksi pertanian di Wajo mengalami penurunan. Tahun 2022 ke 2023 lalu, kita mengalami penurunan produksi padi hampir 200 ton akibat dampak elnino yang sebelumnya 954.000 ton untuk kurung waktu 2022 ke 2023 produksi padi hanya 800.000 ton sehingga mengalami penurunan, demikian halnya dengan tahun 2024 lahan pertanian kita terdampak banjir. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan bibit dari Kementerian Pertanian RI, permasalahan krisis bibit pertanian karena bencana alam dapat segera teratasi,” pungkas Ir. Muhammad Ashar.(red)

Berita Terkait

Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo
Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah
Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN
Edi Prekendes Mengambil Langkah Hukum Terkait Dugaan Pengancaman dan Penghinaan
Satreskrim Polres Wajo Ungkap Curanmor BB Terbesar 24 Unit Motor, Pelaku Dihadiahi Timah Panas
Ir. H. Firmansyah Perkesi-Andi Merlyn Iswita Emban Tugas Pimpinan Sementara DPRD Wajo
Gerindra ‘Rebut’ Kursi Ketua DPRD Wajo, PAN dan PKB Kursi Wakil
Pinrang dan Wajo Wakili Zona III Lomba Pocil Tingkat Polda Sulsel

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 14:16

Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:47

Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah

Kamis, 19 September 2024 - 13:46

Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN

Kamis, 12 September 2024 - 18:57

Edi Prekendes Mengambil Langkah Hukum Terkait Dugaan Pengancaman dan Penghinaan

Rabu, 11 September 2024 - 18:25

Satreskrim Polres Wajo Ungkap Curanmor BB Terbesar 24 Unit Motor, Pelaku Dihadiahi Timah Panas

Berita Terbaru