Beritasulsel.com – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengapresiasi Polda Sulsel usai menangkap 56 orang pelaku penipuan online atau passobis di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Namun, kata Sahroni, pengungkapan itu harus dituntaskan bukan hanya mengamankan konco konconya saja tapi pelaku utama atau dalangnya harus ditangkap.
“Apa yang Polda Sulsel bongkar ini masih lapisan luar dari inti masalah yang sebenarnya. Ini pasti jaringannya besar sekali, dan pastinya ada dalang yang mengendalikan atau bahkan mempekerjakan mereka semua,” ujar Sahroni kepada wartawan, Jumat kemarin 2 Mei 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Maka saya minta Polda Sulsel turut membongkar pelaku utamanya, agar kita bisa tutup modus-modus yang rugikan masyarakat ini,” harapnya.
Politisi Partai Nasdem tersebut juga berharap agar polisi menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melacak aliran dana hasil transaksi penipuan tersebut.
“Saya minta pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan PPATK untuk lacak aliran dana penipuan ini. Jangan dianggap remeh, ini bisa jadi jumlahnya besar, dan patut diduga bermuara ke aktor-aktor utama yang mendalangi aktivitas ilegal ini,” tegas Sahroni.
“Karena yang dirugikan dari modus-modus seperti ini itu sudah pasti rakyat kecil, apalagi modusnya pinjol (pinjaman online). Jadi situasi sedang terhimpit, diiming-imingi, lalu ditipu. Kan kasihan,” imbuhnya.
Anggota DPR RI dua periode tersebut menegaskan agar polisi senantiasa sigap dan mengambil tindakan cepat dalam menangani kasus kasus penipuan online.
“Jadi untuk kasus-kasus seperti ini, polisi harus selalu bertindak cepat. Telat sedikit saja, jumlah korban pasti meningkat signifikan,” pungkasnya.
Dikabarkan sebelumnya, Ditreskrimum Polda Sulsel berhasil mengamankan 56 orang terduga pelaku penipuan online atau passobis di Bolalele, Kecamatan Kanyuara, Kabupaten Sidrap, Kamis malam (24/4/2024).
Saking banyaknya, para komplotan penipu tersebut diangkut menggunakan mobil truk ke Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.
Selain mengamankan para terduga pelaku, polisi juga turut menyita ratusan perangkat elektronik yang diduga digunakan para terduga pelaku dalam menjalankan aksinya. (***)