Beritasulsel.com – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, ingin budidaya pisang jadi prioritas. Ini diharapkan memberikan banyak efek pada berbagai sektor dan mengatasi berbagai persoalan yang ada. Baik itu pangan dan kemiskinan serta pengangguran.
Saat ini sudah terdapat 7 juta batang pisang di Sulsel. Target 100.000 hektar pohon di 2024 dan 500.000 hektar di 2025. Sehingga peningkatan jumlah harus dilakukan.
“Awal tahun depan saya perlu 100.000 hektar. Kalau ini ditanami pisang. Satu pohon pisang anaknya empat saja, maka berikutnya akan menjadi 400 ribu hektar yang belum ditanami. Maka di akhir tahun 2024, atau awal 2025 saya pastikan sudah ditanami 500 ribu hektar tanpa ditanami bibit yang baru. Karena bibitnya cukup menggunakan bibit yang sudah ditanami di tahun 2024 seluas 100.000 hektar,” jelas Bahtiar, pada kegiatan Temu Koordinasi Gerakan Pengembangan Budidaya Pisang, di GOR Sudiang Makassar, Kamis, 9 November 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Basis pengembangan budidaya pisang ke depan berbasis kecamatan. Setiap kecamatan ditargetkan minimal 200 hektar.
“Saya kemarin ke Kecamatan Maiwa di Enrekang, tersedia minimal 2.000 hektar. Untuk awal kami akan tanam 50 hektar. Banyak sekali yang akan mengembangkan budidaya pisang ini,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, untuk tahun depan, seluruh Forkopimcam, Pemprov memberikan bantuan keuangan untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum di kecamatan.
Selanjutnya, dia berharap para penyuluh pertanian bisa sejahtera. Bahtiar meminta para penyuluh mencari 1-2 hektar lahan untuk budidaya pisang. Baik lahan sendiri maupun lahan lainnya. Selanjutnya, bibit akan diberikan secara gratis. Lahan tersebut menjadi lahan demplot atau sebagai lahan percontohan. Secara umum saat ini saat ini sudah tersedia 10 juta bibit untuk dibagikan, termasuk ke petani.
“Saya minta cari lahan 1-2 hektar untuk ditanami sendiri pisang Cavendish, bibitnya dari saya, hasilnya untuk penyuluh sendiri. Tugas pertamanya cari lahan untuk kasih contoh bagaimana menanam budidaya cavendish sesuai hukum-hukum dan ilmu pengetahuan budidaya pisang itu. Penyuluh yang tanam, dia yang rawat. Hasilnya, buat dia,” ujarnya.
Nantinya akan diberikan bibit pisang secara gratis. 2.000 bibit pohon pisang per hektare. Artinya, jika dua hektare terpenuhi, maka bisa mendapatkan 4.000 bibit.
“Itu caranya menambah insentif penyuluh dengan cara yang benar. Penyuluh saya kasi gratis bibit 4.000, maka dia akan menjadi sejahtera,” jelas Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini.
Jika satu hektar hasilnya Rp200 Juta per tahun, maka penyuluh akan mendapatkan penghasilan tambahan Rp8 Juta per bulan. Artinya, jika 2 hektare maka bisa mendapatkan Rp16 Juta per bulan.
“Kalau satu hektare itu hasilnya Rp200 juta, bagi maki 12 bulan atau Rp100 juta saja hasilnya per bulan satu hektare itu berarti Rp100 juta dibagi 12 bulan, Rp8 juta. Berarti kalau Rp8 juta kali 2 hektare Rp16 juta,” sebutnya. (*)